Jumat, 02 August 2019 02:12 UTC
CANGKANG KAPSUL: Peresmian industri cangkang kapsul berbahan rumput laut di Universitas Airlangga, Kamis 1 Agustus 2019. Foto: Bayu.
JATIMNET.COM, Surabaya - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mendorong penambahan anggaran untuk penelitian, khususnya di dunia kampus. Hal tersebut disampaikan saat hadir dalam peresmian industri cangkang kapsul berbahan rumput laut di Universitas Airlangga, Kamis 1 Agustus 2019.
"Tidak mungkin, industri kita berkembang tanpa RND (Research and Development) yang cukup, bandingkan antara Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) penelitian kita dengan China dan Malaysia, betapa APBN kita rendah dan penelitian kita belum matching dengan Dunia Usaha dan Industri," ungkap Khofifah, Kamis 1 Agustus 2019.
Ia mencontohkan, saat dirinya berada di Komisi VIII DPR-RI, pembahasan mengenai mahalnya obat dan bahan baku yang masih impor seringkali menjadi pembahasan serius.
"Hari ini atas nama inovasi RND terutama di bidang farmasi, kami ingin mendapatkan progress yang signifikan, ternyata lama sekali," tambahnya.
BACA JUGA: Menperin Luncurkan Groundbreaking Kampus Polman Astra Internasional
Mengenai hal tersebut, Khofifah menekankan pentingnya penelitian yang tersambung dengan dunia usaha dan industri.
"Untuk di Jawa Timur, 80 sampai sembilan persen bahan baku impor, kalau industri substitusi impor, bila di industri cangkang kapsul kita masih berbahan baku gelatin, kini saatnya kita memiliki tim peneliti yang manfaatnya terasa dan tersambung dengan dunia usaha," ujar Khofifah.
Sementara itu, Rektor Universitas Airlangga, M. Nasih menyebut inovasi berupa penelitian dapat menghasilkan produk inovatif yang dapat teruji di masyarakat.
"Menurut saya penelitian yang benar menghasilkan produk inovatif seperti ini, tidak hanya disimpan dalam laci tapi juga diuji oleh masyarakat dan teruji dalam publikasi internasional, kalau sudah teruji kita bisa uji secara lab dan produksi," tambahnya,
BACA JUGA: Mendikbud Minta Mahasiswa Aktif Berkegiatan di Kampus
Ia mencontohkan, perlunya peran pemerintah pusat dalam mendukung penelitian di berbagai kampus, salah satunya seperti industri cangkang kapsul berbahan rumput laut yang menghabiskan anggaran Rp 4,3 miliar dari APBN tersebut.
"Dengan total anggaran itu kita bisa membuat seperti ini, bila kita dipercaya, diberikan otonomi, dan diberi modal, siap untuk mengembangkan inovasi lanjutan," ujarnya kepada awak media.
Berkaitan dengan dana penelitian yang masih kecil, pihaknya menjelaskan dana yang masih kecil menjadi kendala saat ini.
"Di universitas pendanaan masih kecil, pengembangan sendiri - sendiri dan bekerja sama dengan pihak lain, November depan kita kerjasama dengan Phapros untuk bahan baku obat, tahun ini kita usahakan ada tiga produk inovatif yang baru," tutupnya.
