Kamis, 04 February 2021 07:40 UTC
EVAKUASI: Tim identifikasi Polresta Mojokerto saat mengevakuasi salah satu terapis yang tewas di panti pijat tradisional, Kamis 4 Februari 2021. Foto: Karin
JATIMNET.COM, Mojokerto - Dua terapis pijat tradisional ditemukan bersimbah darah di lokasi rumah panti pijat Berkah, Dusun/Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. Satu diantaranya tewas dengan luka tusuk di leher.
Korban tewas diketahui bernama Santi, asal Kabupaten Nganjuk. Sedangkan korban satunya diketahui bernama Tatik, ia mengalami luka di bagian kepala dan dilarikan ke Rumah Sakit Ciko, Kabupaten Sidoarjo.
Informasi yang diperoleh, kedua terapis wanita itu ditemukan sekitar pukul 11.00 WIB, dengan kondisi bersimbah darah. Sebelum ditemukan di tempat kerjanya, korban berteriak minta tolong.
Eky, salah seorang warga yang tidak jauh dari lokasi mendengar teriakan tersebut langsung mencarinya. Ternyata teriakan itu di tempat panti pijat tradisional yang berjarak hanya beberapa meter dari lokasi usaha cucian motor miliknya. Saat itu juga, ia melihat Tatik sudah dalam kondisi bersimbah darah.
Baca Juga: Pegawai IT Kelola Panti Pijat Plus-plus
"Saya dengar suara perempuan minta tolong, saya langsung ke situ. Ternyata Mbak Tatik. Saat saya mau menolong, ada orang lari lewat pintu belakang. Saya diminta sama Mbak Tatik untuk ngejar pelakunya," kata pria berusia 30 tahun ini, Kamis, 4 Februari 2021.
Spontan saat itu juga Eky langsung mengejar seorang pria yang diduga sebagai pelaku penganiayaan dan pembunuhan dua terapis wanita itu. Hanya saja usahanya sia-sia, sebab pria yang belum diketahui identitasnya itu sudah melarikan diri menggunakan motornya.
"Dia (pelaku) lari naik sepeda motor seperti jenis Honda Bead, dengan tidak menggunakan baju. Ciri-cirinya tinggi, usianya sekitar 45 tahunan," bebernya.
Tak berhasil mengejar pria itu, Eky lantas meminta pertolongan ke warga untuk melaporkan ke polisi. Sedangkan, Tatik yang mengalami luka di telinga sebelah kiri, langsung dibawa warga ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Baca Juga: Pijat Plus-plus Digerebeg setelah 20 Tahun Beroperasi
"Saya tadi diminta mengantar korban satunya ke rumah sakit. Dia mengalami luka di telinga sebelah kiri. Seperti luka sobek akibat dibacok gitu," ucap warga lainnya Koko, 40 tahun, yang turut serta menolong korban.
Sementara, Kapolresta Mojokerto AKBP Deddy Supriadi, mengungkapkan pihaknya masih harus mendalami kasus dugaan pembunuhan ini. Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) awal, anggotanya memastikan ada dua orang wanita yang menjadi korban.
"Dari fakta yang ada, dua orang wanita sebagai pemijat yang menjadi korbannya. Satu mengalami luka tusuk hingga mengakibatkan meninggal dunia, satu lagi mengalami luka di bagian telinga," ucap Kapolresta.
Baca Juga: Muncikari Prostitusi Daring Jaringan Pemandu Lagu Dibekuk
Matan Kapolres Sumenep, menambahkan korba Santi tewas usai mengalami luka tusuk pada bagian lehernya. Sedangkan, korban Tatik mengalami luka sobek di bagian telinga sebelah kiri.
Di lokasi kejadian polisi juga menemukan sebilah parang yang diduga digunakan pelaku untuk menganiaya dua wanita terapis pijat itu.
"Barang bukti yang didapatkan, ada satu buah celana diduga milik calon tersangka. Lalu ada sebuah arit, tapi belum diketahui apakah arit tersebut dibawa calon tersangka atau ada di tempat pijat ini," bebernya.
Saat ini, lanjut Deddy pihaknya masih berupaya mengejar satu orang pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan. "Untuk korban saat ini sudah dievakuasi ke RSUD Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto," Deddy memungkasi.