Kamis, 08 August 2024 07:40 UTC
Lahan tembakau di Dusun Kedungwoh, Desa Banggle, Kec. Sukorame, Kab. Lamongan. Foto: Dinas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lamongan
JATIMNET.COM, Lamongan – Luas lahan yang ditanami tembakau di Kabupaten Lamongan tahun 2024 meningkat dibanding 2023. Hal itu dibuktikan dengan bertambahnya luas lahan yang tertanami tembakau tahun ini yang mencapai 9.638 hektar. Luas tersebut meningkat dibandingkan luas lahan yang ditanami tembakau pada tahun 2023 yakni 8.337 hektar.
"Para petani tembakau pun sudah mulai menanam sejak bulan Mei lalu dan Agustus awal ini merupakan batas akhir penanaman," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lamongan Mohammad Wahyudi, Kamis, 8 Agustus 2024.
BACA: Kembangkan Pertanian Tembakau Jinten Pakpie, Desa Pucung Gresik Bangun JUT
Wahyudi mengatakan bertambahnya luas lahan tanaman tembakau di Lamongan didukung beberapa faktor, di antaranya kondisi iklim yang mendukung pertanaman tembakau, harga komoditas yang kompetitif, dan peralihan penanaman komoditas lain (padi atau palawija) ke tembakau.
"Kondisi iklim sangat mendukung meningkatnya luas tanaman tembakau. Jadi ada beberapa lahan yang biasanya ditanami padi atau palawija beralih tanam tembakau karena faktor iklim yang mendukung," katanya.
BACA: Dinas KPP Lamongan Serap Sebagian Anggaran DBHCHT
Selain tiga hal tersebut, menurutnya, Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) juga mendukung budidaya tembakau di Kabupaten Lamongan.
"DBHCHT sangat membantu petani tembakau mulai dari penyiapan benih, proses penanaman dengan membantu sarana dan prasarana pertanian, hingga pasca panen," kata Wahyudi.
Pada tahun ini ada delapan wilayah yang menanam tembakau di Kabupaten Lamongan. Delapan wilayah tersebut meliputi Kecamatan Sukorame, Bluluk, Sambeng, Ngimbang, Mantup, Modo, Kedungpring, dan Sugio. Seluruhnya menanam tembakau dengan varietas Jawa dan Virginia.