Logo

Digitalisasi SR, Gus Ipul Targetkan Laptop Siswa dan Guru Dibagi Tahun Ini  

Reporter:,Editor:

Sabtu, 11 October 2025 10:00 UTC

Digitalisasi SR, Gus Ipul Targetkan Laptop Siswa dan Guru Dibagi Tahun Ini  

Gus Ipul memaparkan sekolah rakyat ke para siswa siswi beserta wali murid di SKB Kecamatan Mojoagung, Jombang, Sabtu, 11 Oktober 2025. Foto: Taufiqur Rachman

JATIMNET.COM, Jombang – Menteri Sosial Saifullah Yusuf akrab disapa Gus Ipul mencanangkan target ambisius untuk digitalisasi seluruh Sekolah Rakyat tahun ini.

Komitmen ini ditegaskannya saat berkunjung ke Sekolah Rakyat Terintegrasi 8 di SKB Mojoagung, Jombang, Sabtu, 11 Oktober 2025. Ia berjanji akan membagikan laptop kepada semua siswa dan guru.

"Jadi setiap siswa mendapatkan satu laptop untuk kepentingan proses belajar mengajar. Gurunya juga mendapatkan satu laptop. Mudah-mudahan tahun ini sudah bisa direalisasikan, sekarang masih dalam proses tahap pengadaan," kata Gus Ipul di hadapan para siswa dan wali murid.

Tidak hanya transformasi digital, Gus Ipul juga memastikan pembangunan gedung baru permanen untuk menggantikan lokasi sementara yang selama ini ditempati. 

BACA: Didampingi Gus Barra, Mensos Gus Ipul Tinjau Rencana Gedung Sekolah Rakyat di Mojokerto

Gedung baru ini dirancang mampu menampung hingga 1.000 siswa untuk jenjang Sekolah Rakyat SD, SMP hingga SMA dengan fasilitas yang memadai. Gus Ipul memaparkan perkembangan ekspansi Sekolah Rakyat yang begitu pesat. 

"Sekolah Rakyat itu ada yang beroperasi pada bulan Juli 63 titik, di bulan Agustus ada tambahan 37 titik, di bulan September ada tambahan 69 titik. Jadi per hari ini ada 165 titik yang beroperasi," katanya.

Program yang merupakan gagasan Presiden Prabowo Subianto ini telah menjangkau hampir 16 ribu siswa di seluruh Indonesia. Sekolah Rakyat Terintegrasi 8 Jombang menjadi salah satu dari 165 titik yang akan segera menikmati gedung permanen.

Gus Ipul diwawancarai sesuai bertemu siswa dan wali murid sekolah rakyat di Jombang, Sabtu, 11 Okt 2025. Foto: .Taufiqur Rachman

Gus Ipul menjelaskan yang membedakan Sekolah Rakyat dengan sekolah konvensional adalah sistem penerimaan siswanya. 

"Sekolah Rakyat tidak mengenal tes akademik dalam penerimaan siswa. Sebaliknya, dilakukan pemetaan talenta berbasis DNA untuk menggali potensi anak," katanya.

Hasil pemetaan talenta tersebut menunjukkan komposisi menarik. Ada 37,4 persen siswa unggul di bidang STEM, 39,6 persen di sosial, dan 23 persen di bahasa. Pendekatan personalisasi ini menjadi kunci dalam membentuk pendidikan yang berkeadilan.

BACA: Gus Ipul Tinjau Calon Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Orang Tua Siswa akan Diberdayakan

Digitalisasi pendidikan hingga tingkat Sekolah Rakyat diharapkan menjadi terobosan signifikan dalam memeratakan akses pendidikan. Dengan infrastruktur dan perangkat teknologi yang memadai, kesenjangan pendidikan antara masyarakat mampu dan kurang mampu dapat dipersempit.

"Melalui program ini, kami ingin memastikan tidak ada lagi anak Indonesia yang tertinggal dalam menguasai teknologi digital. Semua berhak mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan setara," kata Gus Ipul.

Dengan realisasi program digitalisasi ini, proses belajar-mengajar di Sekolah Rakyat diproyeksikan setara dengan sekolah umum, mencetak generasi muda yang kompetitif dan siap menghadapi tantangan era digital.