JATIMNET.COM, Gresik – Petahana calon Bupati Gtesik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) yang berpasangan dengan Asluchul Alif berkomitmen menyempurnakan program nawakarsa (sembilan agenda).

Hal itu dikatakan Alif di depan seribuan pemuda pemudi yang menghadiri Dialog Publik, Minggu, 17 November 2024.

Acara yang dihadiri sejumlah elemen kepemudaan ini digelar di Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP) sebagai bentuk forum aspirasif elemen pemuda di Gresik.

"Sebagai komitmen kami, melakukan kinerja sebagai implementasi peningkatan penyempurnaan program Nawakarsa," kata Alif yang juga seorang dokter.

Alif mengatakan jabatan periode awal Gus Yani sebelumnya sangat singkat dan waktu yang pendek, apalagi terdampak pandemic Covid-19 selama dua setengah tahun.

BACA: Pengasuh Ponpes Langitan Ingatkan Yani-Alif Perhatikan Pendidikan Agama dan Pesantren

"Pemerintah Daerah saat itu fokus pada penyelamatan masyarakat dari wabah Covid, otomatis program pembangunan belum selesai sepenuhnya," katanya.

Untuk itu, pada periode selanjutnya jika terpilih pihaknya berkomitmen menuntaskan program nawakarsa yang belum terealisasi.

Pemuda dan pemudi terlihat antusias dan aktif berdiskusi lewat tanya jawab, mulai dari meminta harga tiket penyeberangan murah bagi pelajar atau santri.

"Bagi kami, mahasiswa yang sering menyebrang merasa harga tiket kapal masih mahal. Jadi nanti Gus Yani dan dokter Alif terpilih bisa memberikan diskon," kata Fathin, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG).

Sementara itu, perwakilan dari Car Free Day (CFD) Gresik, Subkhi, berharap ada penataan pelaku UMKM sehingga pelaksanaan bisa tertata rapi.

Gus Yani merespons bahwa selama memimpin Gresik pihaknya seringkali memberikan tiket gratis untuk santri. 

BACA: Calon Tunggal Pilkada Gresik 2024, Gus Yani-Alif Nomor Urut 1 

"Sudah tiga lebaran kami jemput santri asal Bawean di pondok pesantren masing-masing dan memberikan tiket kapal gratis. Jika bayar tiket harusnya beda dengan umum,” ucapnya.

Gus Yani menjelaskan Bawean memiliki potensi bidang pertanian. Ada sekitar 4.000 hektar sawah dan pipanisasi air ke sawah-sawah petani. 

"Ke depan Bawean harus menjadi lumbung pangan di Kabupaten Gresik. Kita punya program Petani Muda seiring meningkatnya teknologi," katanya. 

Dialog terbuka bersama ratusan generasi muda ini diinisiasi Aliansi Pemuda Gresik dan mengangkat tema 'Eson Takon Gus dan Dokter'.

Kata 'Eson' dalam percakapan khas orang Gresik berartikan 'Saya', sementara 'Takon' berartikan 'bertanya'.