Bruriy Susanto

Senin, 26 April 2021 - 11:00

JATIMNET.COM, Surabaya - "Yang nurut sama ibu, sekolah yang pintar," kata Berda Asmara yang menirukan ucapan suaminya Serda Guntur Ari Prasetyo, saat ditemui jatimnet.com, beberapa hari lalu, Jumat 23 April 2021 di Jalan Pulo Tegalsari, Gang Sandiwara Nomor 8, Wonokromo, Surabaya.

Itulah kata-kata yang selalu diingat bagi Berda Asmara pesan dari suaminya Guntur Ari Prasetyo, yang merupakan salah satu kru dari Kapal Selam KRI Nanggala-402.

Perempuan berusia 33 tahun itupun mengungkapkan hal yang selalu diingatnya itu hingga kini. Sebab, anaknya Raisa Qurrotaini berusia 8 tahun memang tergolong lincah itu  kerap menanyakan ayahnya saat layar (kerja) mengawal dan menjadi bagian dari kru Kapal Selam Nanggala-402.

Terlebih, komunikasi terakhir dengan suaminya itu pada hari Senin 19 April 2021, yang berpamitan untuk berangkat kerja. Sebab, Berda mengakui, setiap kali suaminya, Guntur Ari Prasetyo mau berangkat dinas selalu telpon dan pesan ke anaknya.

Baca Juga: KRI Nanggala-402 Terus Dievakuasi, Jenazah akan Dibawa Ke Surabaya

"Cuman hanya itu yang selalu saya ingat, setiap kali berangkat kerja. Pesan ke anaknya (yang nurut sama ibu, sekolah yang pintar)," ujarnya.

Di hari Senin 19 April 2021, Berda menyampaikan ke suaminya kalau mau berangkat selalu telpon, dan saat itu terakhir sekitar pukul 08.30 WIB dengan videocall. "Dik, mas berangkat dulu, iya. Doakan lekas cepat pulang. Kalau gak hari Sabtu atau Minggu sudah pulang," katanya.

kata-kata itu juga membuat Berda menjadikan komunikasi terakir dengan suaminya. Sebab, tiba-tiba di dalam grup WhatsApp di ibu-ibu Jalasenastri KRI Nanggala 402, pada Rabu 21 April 2021 terdapat informasi supaya tidak panik. "Pesannya itu di grup ibu-ibu KRI Nanggala itu, supaya ibu-ibu jangan panik gitu aja," ujarnya.

Kata-kata di dalam grup itu membuat Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya itu menjadi penasaran. Berda pun mencari informasi lainnya ke situs dengan browsing. "Saya juga bingung, jangan panik apa gitu. Terus saya browsing, ternyata KRI Nanggala 402 itu hilang kontak. Disitu saya baru tahu dan membukanya," katanya.

Baca Juga: Rekaman Visual Bawah Laut Membuktikan KRI Nanggala-402 Tenggelam dan Pecah  

Mendapat informasi dari situs maupun grup, Berda pun terlihat tetap tegar dan tenang. Ia bersama keluarga terus menggelar doa bersama di kediamannya, Jalan Pulo Tegalsari, Gang Sandiwara Nomor 8, Wonokromo, Surabaya, dengan berharap Kapal Selam KRI Nanggala-402 segera ditemukan.

Informasi kepastian pun, akhirnya didapatnya pada Minggu 25 April 2021. Meski begitu, Berda tetap tenang dan ikhlas setelah mendengar kabar KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam. Namun, ia juga terus mencari informasi juga perkembangan dari KRI Nanggala 402.

"Saya terus memantau grup WhatsApp saja informasi perkembangannya. Kalau lihat info di televisi jadi sedih," ucapnya.

Sementara, dukungan dari keluarga, kerabat teman serta para tetangga terus mengalir. Menguatkan hatinya untuk bisa tegar menerima kenyataan yang ada.

Baca Juga

loading...