Logo

Datang ke Surabaya, Pengguna Transportasi Wajib Mandi dan Ganti Baju

Upaya Mengurangi Penyebaran Covid-19
Reporter:,Editor:

Jumat, 17 April 2020 09:40 UTC

Datang ke Surabaya, Pengguna Transportasi Wajib Mandi dan Ganti Baju

BILIK STERILISASI. Bilik penyemprotan disinfektan atau bilik sterilisasi Covid-19 bantuan Pemkot Surabaya yang disediakan di pintu kedatangan Terimnal 1 (T1) dan Terminal 2 (T2) Bandara Juanda, Minggu 22 Maret 2020. Foto: Restu Cahya

JATIMNET.COM, Surabaya – Dalam rangka peningkatan pencegahan pandemi Covid-19, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengirim surat edaran (SE) kepada pihak pengelola transportasi Bandara Internasional Juanda.

Surat tertanggal 7 April 2020 tersebut berisi tentang permohonan bantuan kepada pihak pengelola agar mengarahkan setiap penumpang yang turun dari pesawat untuk membersihkan diri dengan mandi dan ganti pakaian sebelum meninggalkan area bandara.

Imbauan itu tak hanya berlaku bagi para penumpang pesawat yang baru turun di bandara. Namun juga bagi penumpang kapal (laut), kereta api, maupun bus, juga diharapkan mengikuti anjuran menjaga kebersihan badan. Upaya ini semata-mata untuk melindungi satu sama lain dari penyebaran Covid-19.

BACA JUGA: Dua Bilik Sterilisasi COVID-19 Dipasang di Terminal Kedatangan Juanda

Koordinator Protokol Kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Febria Rachmanita membenarkan hal tersebut. Menurutnya, upaya ini dilakukan untuk meminimalisir penularan Covid-19 di Kota Pahlawan.

"Jadi untuk meminimalisir penularan (Covid-19). Kita tidak tahu, dia dari luar kota, dia dari daerah terjangkit, atau dari luar negeri," kata wanita yang akrab disapa Feny ini, Jumat, 17 April 2020.

Di samping itu, pihaknya juga berharap kepada seluruh masyarakat agar sementara menunda perjalanan ke Surabaya. Penerapan physical distancing dengan tetap berada di rumah menjadi salah satu cara agar terhindar dari virus tersebut.

"Sebaiknya tidak perlu datang ke Surabaya dulu. Kita sama-sama menjaga stay (tinggal) di rumah, kalau tidak sangat penting," katanya.

BACA JUGA: Hindari Covid, Bandara Juanda Fungsikan Customer ServiceLive Tanpa Tatap Muka

Yang terjadi sekarang, menurutnya, banyak warga dari luar daerah datang ke Surabaya sehingga surat edaran tersebut kemudian dibuat. "Karena memang kita menjaga Surabaya supaya bebas dari Covid-19," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya ini menilai tingginya kasus Covid-19 di Kota Pahlawan ini disebabkan banyaknya penularan yang terjadi dari luar Surabaya atau luar daerah.

"Kalau melihat cluster, banyak penularan dari luar kota, kemudian banyak yang dari luar negeri. Karena itu, kenapa harus mandi, harus cuci tangan, supaya semua bersih dari virus itu," ujarnya.

Feny menjelaskan virus yang menempel di bagian luar tubuh seperti pakaian atau rambut bisa hilang jika terkena sabun atau sampo. "Supaya Surabaya juga bebas dari Covid-19. Jadi memang wajib (mandi, cuci tangan) supaya hilang virusnya," tuturnya.