Minggu, 22 March 2020 12:25 UTC
BILIK STERILISASI: Salah seorang penumpang harus melewati bilik sterilisasi yang berada di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda. Bilik Sterilisasi juga ada di kedatangan Terminal 1. Foto: restu.
JATIMNET.COM, Surabaya - Upaya preventif untuk mencegah penyebaran Corona Virus atau Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) terus dilakukan di Jawa Timur.
Termasuk dengan melakukan penyemprotan disinfektan di tempat keramaian. Termasuk dengan menempatkan dua bilik sterilisasi di pintu kedatangan Terminal 1 (T1) dan dua (T2) Bandara Internasional Juanda Surabaya, di Sidoarjo.
Setiap penumpang yang baru datang bepergian, berada di terminal domestik maupun internasional, akan melewati proses screening melalui bilik sterilisasi.
BACA JUGA: Imbas COVID-19, Jumlah Penumpang Kereta Api Daop 8 Turun
Kasie Pemeliharaan Bangunan dan Gedung, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) Kota Surabaya, Anggoro Himawan mengatakan, pemasangan dua bilik sterilisasi yang ditempatkan di T1 dan T2 Juanda Airport sebagai upaya preventif untuk mencegah penyebaran COVID-19, khususnya di salah satu pintu masuk ke Kota Surabaya.
“Sementara ini ada dua titik (bilik sterilisasi), jadi yang di T1 dan T2 kedatangan (Juanda),” kata Anggoro saat ditemui di lokasi, Minggu 22 Maret 2020.
Ia menjelaskan, untuk bilik sterilisasi tipe Tunnel atau seperti terowongan ini dipasang di T1 kedatangan domestik. Sementara di T2 yang merupakan penertbangan kedatangan internasional ini dipasang bilik sterilisasi tipe chamber model ruangan.
Namun, berdasarkan kajian yang dilakukan, ke depan bilik chamber yang ada di T2 Juanda akan diganti dengan tipe tunnel agar lebih cepat dan efektif saat proses screening. “Pemasangan bilik sterilisasi di tempat umum ini yang pertama kali di T1 dan T2 Juanda,” terang Anggoro.
BACA JUGA: Cegah Penyebaran Covid-19, IT Telkom Surabaya Buat Bilik Sterilisasi
Namun ke depan, menurut Anggoro, tidak menutup kemungkinan bilik sterilisasi ini juga bakal dipasang di tempat-tempat atau fasilitas umum lainnya. Seperti di terminal dan stasiun yang ada di Kota Surabaya.
“Mungkin ke depannya dipasang juga (bilik sterilisasi) di tempat-tempat umum lain. Namun yang di terminal sama stasiun sudah kita pasang wastafel,” jelasnya.
Di lain pihak, Kepala Bidang Kekarantinaan dan Surveilans KPP Kelas 1 Surabaya, Budi Santoso menyambut baik langkah preventif yang dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Pihaknya berharap, upaya ini juga dapat mendukung pelayanan kepada masyarakat.
“Tentunya kami sangat berterima kasih karena memang ini mendukung pelayanan kita terhadap masyarakat,” kata Budi.
BACA JUGA: Pemkot Surabaya Lindungi Warga dari COVID-19
Pasalnya, dengan situasi yang pandemik seperti ini, kata Budi, tentunya penyakit sudah secara sporadik terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Karena itu, kewaspadaan terhadap penyebaran COVID-19, tidak hanya dilakukan di layanan penerbangan internasional, tapi juga domestik.
“Semoga ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Alat ini akan beroperasi dari mulai adanya penerbangan di kedatangan dari pagi sampai malam. Penerbangan paling pagi jam 7 sampai jam setengah 11 malam,” jelas Budi.
Sementara, Communication and Legal Manager Bandara Juanda Surabaya, Yuristo Ardhi Hanggoro menyampaikan, di tengah situasi saat ini, tentunya diperlukan pencegahan penyebaran yang dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Pihaknya mengaku, di Bandara Juanda sendiri juga telah menerapkan penyemprotan disinfektan, kebijakan social distancing, penyediaan cairan pembersih tangan, hingga pengukuran suhu tubuh.
“Kehadiran bilik sterilisasi ini tentunya kami sambut positif, karena dapat membantu kami dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19,” kata Yuris.
Hal senada juga disampaikan Airport Operation Landside and Terminal Manager Angkasa Pura, Dian Ari S, kalau pihaknya mendukung penuh dan mengapresiasi langkah preventif yang dilakukan tersebut.
Menurut Dian, Bandara Juanda sebagai salah satu titik masuk ke Kota Surabaya ini diharapkan juga menjadi pintu gerbang pencegahan penyebaran COVID-19. “Bandara sebagai pintu masuk masyarakat bisa kita minimalisir adanya pandemik yang ada, khususnya di Surabaya. Nantinya ada dua petugas Linmas yang jaga,” kata Dian.
