Rabu, 02 October 2019 13:24 UTC
Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya Baktiono. Foto: Khoirotul Lathifiyah
JATIMNET.COM, Surabaya – Jelang musim hujan, Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya mengusulkan agar pemkot membentuk tim khusus yang berkeliling kampung untuk merawat saluran air, guna mencegah banjir.
Hal itu disampaikan dalam rapat dengar bersama Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) dan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP), Rabu 2 Oktober 2019.
Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Baktiono mengusulkan agar pemkot mengintegrasikan semua saluran yang ada di Surabaya. Baik saluran primer seperti sungai besar maupun sekunder yang ada di saluran kampung-kampung.
BACA JUGA: Cegah Banjir, Mahasiswa Untag Bikin Kapal Pendeteksi Kedalaman Sungai
Jika salurannya sudah ada, Baktiono juga mengusulkan agar pemkot membuat tim khusus untuk merawat saluran.
“Jadi 1.200 orang yang disediakan pemkot belum cukup, harusnya ada tim khusus agar bisa berkeliling ke warga, harus disediakan yang banyak, dan dirawat setiap hari,” kata dia.
Menurutnya, dengan melakukan perawatan setiap hari, tidak ada lagi saluran tersumbat karena sampah dan sejenisnya.
BACA JUGA: Mahasiswa Stikom Ciptakan Alat Deteksi Banjir Digital
Ia mengkritik selama ini tim yang disediakan pemkot hanya melakukan pembersihan secara berkala atau jika saluran tersumbat saja. Sehingga pekerjaan semakin berat dan membutuhkan waktu lama.
“Lah perawatan berikutnya gak ada, paling hanya satu hari itu saja ketika ada masalah,”katanya.
Selain itu ia juga mengapresiasi pencoretan sejumlah kontraktor yang tidak mampu menyelesaikan proyek. “Sehingga selanjutnya harus memilih kontraktor dengan baik, agar tidak memakan waktu lama untuk lelang lagi,” kata dia.
BACA JUGA: Mangrove Diklaim Mampu Kurangi Banjir di Surabaya
Sementara, Kepala Dinas PUBMP, Erna Purnawati menyampaikan petugas pematusan sejumlah 1.200 orang sudah dibagi sesuai dengan tugasnya. Pihaknya pun kerap mengirim tim jika lurah dan camat meminta bantuan dalam membersihkan saluran.
“Mereka punya prioritas. Kami terus mengupayakan agar tidak terjadi banjir di musim hujan mendatang,” katanya.
Ia menjelaskan satgas pematusan tersebut selalu siaga 24 jam. Tapi sebanyak 370 orang khusus bertugas sebagai operator alat berat, sopir, dan operator pompa. Tim yang mengenakan baju merah itu akan beroperasi secara rutin sesuai dengan tugasnya.