Selasa, 26 September 2023 05:00 UTC
Warga Desa Pangilen Sampang memperbaiki jalan rusak secara swadaya.
JATIMNET.COM, Sampang - Sudah capek karena tak kunjung direspon pemerintah, warga Desa Pangilen, Sampang terpaksa memperbaiki jalan rusak di sana secara swadaya. Warga ramai-ramai mengumpulkan uang, lalu membeli abu sirtu untuk menutupi jalan rusak.
"Perbaikan jalan ini murni dari sumbangan warga setempat, warga sudah capek menunggu respon pemerintah," kata koordinator warga, Samsul, Selasa 26 September 2023.
Samsul mengatakan, jalan yang rusak parah sepanjang 1 kilometer. Selama ini, warga kesulitan beraktivitas, apalagi banyak anak sekolah yang juga melintasi jalan itu untuk berangkat ke sekolah.
"Sudah hampir 4 tahun jalan ini rusak parah. Selama ini, warga sering mengadu ke pemerintah setempat, tapi sampai sekarang belum ada respon," ujarnya.
Baca Juga:
1. Air Asin Jadi Penyebab Kerusakan Proyek Jalan Rabat Beton di Jrengik Sampang
2. Proyek Jalan Rabat Beton Program Dana Desa di Kedungdung Sampang Tak Transparan
Karena sudah capek menunggu respon dari pemerintah, akhirnya warga berinisiatif memperbaiki jalan rusak itu dengan dana pribadi. Warga melakukan urunan dana untuk meratakan jalan.
Perbaikan jalan yang dilakukan hanya sebatas menutup lubang-lubang menganga di sepanjang jalan menggunakan abu sirtu. Tujuannya, agar jalan bisa aman dilewati pengendara.
"Kami harap bisa segera ada perhatian dari pemerintah, karena kerusakan jalan sudah parah. Apalagi, jika turun hujan, jalan berlumpur dan banyak pengendara jatuh. Kalau tidak berharap kepada pemerintah mau berharap ke siapa lagi," katanya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Kepala Desa Pangilen Holik mengatakan bahwa ruas tersebut berstatus sebagai jalan poros desa yang menghubungkan antara desa Pangilen dengan Petapan. Sehingga, perbaikan jalan tidak bisa dianggarkan dari Dana Desa (DD).
"Seandainya bisa menggunakan DD sudah pasti jalan itu masuk prioritas perbaikan. Sudah beberapa kali kami ajukan perbaikan ke pemerintah daerah, tapi sampai sekarang belum ada kejelasan," ujar H
