Selasa, 22 January 2019 07:02 UTC
Caleg NasDem Kota Probolinggo Nurul Munjilat menunjukkan WA pemerasan yang dilakukan pelaku. Foto: Zulkifli.
JATIMNET.COM, Probolinggo – Calon legislatif Partai Nasional Demokrat (NasDem) Kota Probolinggo Nurul Munjilat melaporkan aksi pemerasan yang dia alami ke SPKT Polresta Probolinggo, Selasa 22 Januari 2019, sekitar pukul 10.00 WIB.
Nurul Munjiat mengungkapkan munculnya upaya pemerasan diawali perkenalannya dengan seorang perempuan di media sosial, Facebook. Caleg dari NasDem nomor urut 2 Dapil 1 Kanigaran-Wonoasih itu menjelaskan menerima pertemaan itu.
Terlebih pelaku memilki teman yang dikenal korban di Partai NasDem. Dasar inilah yang membuat Nurul Munjilat menerima pertemanan dari korban.
“Saya terima pertemanannya, karena pelaku berteman dengan teman-teman saya di Partai NasDem,” kata Nurul saat dijumpai di SPKT Polresta Probolinggo.
BACA JUGA: Golkar Penuhi Panggilan Bawaslu Kota Probolinggo
Pertemanan itu berlanjut hingga korban dan pelaku bertukar nomor WhatsApp. Namun dalam komunikasi pelaku kerap memaksa korban untuk bertelanjang dengan melakukan panggilan video (video call). Namun korban kerap menolak ajakan mesum tersebut.
Penolakan itu membuat pelaku memancing korban dengan melepas busana. Korban terbujuk rayu, setelah ketiga kalinya melakukan video call.
“Awalnya saya risih karena tak terbiasa. Tapi karena terus dirayu, saya menuruti kemauannya. Tapi itupun gak jelas, karena kamera ponsel tidak saya fokuskan,” papar korban.
Pelaku telah menyiapkan jurus yakni dengan merekam video call tanpa sepengetahuan korban. Buntutnya pelaku memeras korban dengan meminta “mahar” Rp 5 juta. Ancaman itu dikirim melaui WA, apabila korban tidak menuruti, rekaman itu akan disebar.
Ancaman itu membuat korban berkoordinasi dengan teman-teman partai untuk melaporkan ke polisi. Korban pun mengaku siap menerima konsekuensi atas laporannya, meski nantinya berpengaruh pada citranya sebagai calon legislatif.
BACA JUGA: Caleg Artis NasDem Diserbu Penggemar Di Mall
“Langkah ini saya lakukan, sebagai bentuk pembelajaran bagi lainnya, agar hati-hati dan tidak mudah percaya dengan orang yang baru dikenal,” pungkasnya.
Sementara itu Ketua DPD Partai NasDem Kota Probolinggo, Zulfikar Himawan menyebut hal tersebut adalah masalah pribadi Nurul Munjilat dan tidak ada kaitannya dengan partai.
“Partai akan terus mengikuti dan mencermati perkembangan masalah ini. Bahkan partai akan memberikan dukungan moral. Bila perlu memberi bantuan hukum, apabila kasus ini berlanjut hingga ranah hukum,” jelasnya saat dikonfirmasi terpisah.
Dia menambahkan bahwa partai tidak bisa mengambil langkah-langkah berupa sanksi kepada Nurul karena persoalannya sebatas pengakuan sepihak dari korban.
Selain itu, partai akan bersikap apabila persoalan ini benar-benar terjadi, dan anggota dinyatakan melanggar oleh lembaga berwenang.