
Seorang berlari hendak melihat bus kondisi bus Sugeng Rahayu yang terguling di jalur Madiun - Surabaya di Kabupaten Madiun, Selasa, 31 Mei 2022. Foto.Grup WhatsApp
JATIMNET.COM, Madiun – Satu unit bus Sugeng Rahayu terguling di jalan raya Madiun – Surabaya yang masuk wilayah Desa Jerukgulung, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Selasa, 30 Mei 2022. Sebanyak 20 penumpang mengalami luka ringan dan dirawat di IGD RSUD Caruban, Kabupaten Madiun.
“Kondisinya ada yang mengalami luka memar dan keseleo,” ujar Kanit Gakkum Satlantas Polres Madiun Ipda Roni Susanto.
Luka itu akibat bagian tubuh mereka tergencet body bus yang terguling. Juga karena tertindih dengan penumpang lain maupun barang bawaan. Untung saja, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi sekitar pukul 10.00.
BACA JUGA : Sugeng Rahayu Kembali Kecelakaan di Ngawi, 14 Luka-luka
Sesaat setelah kejadian, posisi bus tidak hanya terguling namun juga melintang di jalan raya. Namun, Roni menyatakan, tidak terjadi kemacetan. Sebab, sistim buka tutup dapat diterapkan. Selain itu, frekuensi lalu lintas tidak terlalu padat. Oleh karena itu proses evakusi dapat berlangsung cepat, hanya sekitar 30 menit.
Ia lantas menceritakan kronologi kejadian lakalantas tunggal tersebut. Sesaat sebelum kejadian, bus yang dikemudikan Suwarto (55), warga Kelurahan Kutawinangun Lor, Kecamatan Tingkir, Kabupaten Salatiga, Jawa Tengah melaju dari arah Madiun. Adapun kecepatannya sekitar 80 kilometer per jam.
“Bus mendahului bus yang juga Sugeng Rahayu juga. Di depan kendaraan tersebut ada truk, kemudian banting ke kiri dan ada sepeda motor. Bus banting stir ke kanan lalu terguling,” Roni menjelaskan.
BACA JUGA : Ugal-ugalan, Bus Sugeng Rahayu Tabrak Rumah Warga
Sementara itu, Sukesi, salah seorang penumpang bus Sugeng Rahayu yang mengalami lakalantas tunggal mengatakan bahwa moda transportasi itu sudah melaju dengan kecepatan tinggi sejak dari wilayah Geneng, Ngawi.
“Jalannya oleng,” ucap perempuan sepuh itu ditemui di sekitar lokasi kejadian untuk menunggu jemputan pihak keluarga.
Karena laju bus zig-zag, ia dan sejumlah penumpang lain memperkirakan moda transportasi masal itu sengaja kejar-kejaran dengan bus lain. Kemudian, saat tiba di lokasi kecelakaan tak dapat dihindarkan. “Saya tadi tertindih beberapa penumpang lain. Punggung sebelah kiri saya terasa sakit,” kata perempuan yang hendak pulang ke Surabaya setelah dari rumah keluarganya di Ngawi.