Logo

BPCB Temukan Struktur Serupa Anak Tangga di Candi Gedog Blitar

Reporter:,Editor:

Selasa, 08 October 2019 09:19 UTC

BPCB Temukan Struktur Serupa Anak Tangga di Candi Gedog Blitar

STRUKTUR. Ekskavasi di lahan irigasi sawah warga dan temuan struktur pagar pembatas candi di kedalaman 1 meter lebih.

JATIMNET.COM, Blitar - Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Mojokerto menemukan struktur bangunan yang diduga anak tangga pintu masuk di situs Candi Gedog, Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar pada ekskavasi hari kedua, Selasa 8 Oktober 2019.

Struktur yang diduga anak tangga layaknya pintu masuk candi, ditemukan di penggalian sisi Utara pohon beringin. Sementara, penggalian di titik kedua di Selatan menemukan struktur batu bata yang diduga tembok pembatas candi.

"Indikasinya anak tangga, masih asumsi awal karena reruntuhannya tidak lebar, ada pasangan bata yang disusun tidak utuh. Di bawahnya ada dua lapis yang menyatu masih membentuk struktur," ujar Nugroho Harjo Lukito, ketua tim ekskavasi situs Gedog, kepada wartawan di sela aktivitas ekskavasi.

BACA JUGA: Situs Gedog di Blitar Diduga Kompleks Peribadatan Kelas Kerajaan

Sementara, struktur batu bata dan diduga bagian tepi atau dinding pembatas Candi Gedog ditemukan di kedalaman sekitar 1 meter itu mengarah Barat Timur, namun belum diketahui panjangnya. Struktur batu bata terpendam di bawah saluran irigasi persawahan warga. Bangunan tepi candi ini semakin memperkuat keberadaan Candi Gedog.

"Ini sudah jelas, memperkuat di sini adalah kompleks percandian. Kami akan kejar ke arah Barat untuk mencari sudut ke arah Utara. Nanti akan mengetahui luasan candi ini berapa," jelas Nugroho meyakinkan.

Nugroho mengatakan, Candi Gedog merupakan bangunan purbakala yang satu masa dengan Kerajaan Majapahit dan merupakan hal langka di wilayah Kota Blitar. Selama ini, baru situs Gedog yang merupakan peninggalan Majapahit.

BACA JUGA: Fragmen Miniatur Candi Ditemukan 200 Meter dari Situs Candi Gedog

Selain itu, tim arkeolog berharap menemukan uang kepeng bolong untuk membantu menentukan masa pemerintahan pengguna candi tersebut.

"Kami berharap dapat ketemu kepeng bolong kuno. Biasanya di kepeng itu tertera masa dinasti siapa, jadi lebih mudah mengetahui masa Kerajaan Majapahit yang mana," imbuh Nugroho.

Sementara, terkait komplek dan bentuk candi, Nugroho menjelaskan jika situs Gedog diduga kuat adalah komplek percandian. Temuan di ekskavasi awal ini memperkuat dugaan itu, meski bentuk candi itu belum diketahui detailnya.

BACA JUGA: Arkeolog: Candi Gedog Diindikasi Kompleks Percandian Megah di Era Kerajaan Majapahit

"Bangunan candi ada yang tunggal, ada yang memiliki perwara (bangunan kecil pelengkap percandian). Kalau di sini diduga kompleks percandian. Karena ditemukan tiga kepala kala di lokasi. Kepala kala biasanya diletakan di atas ambang pintu candi," kata Nugroho.

Dia menjelaskan, permukaan struktur bata yang ditemukan itu berada di kedalaman sekitar 1 meter dari tanah eksisting. Sedangkan, untuk kedalaman bangunan candi masih belum diketahui. Tim masih menggali sampai ke dasar struktur temuan.

BACA JUGA: Petani Blitar Temukan Batu Diduga Arca Berbentuk Kepala Manusia

"Masih kami gali, perkiraan pada hari terakhir nanti akan banyak temuan," pungkasnya.

Tim BPCB Trowulan, Mojokerto, mulai melakukan ekskavasi di situs Candi Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, sejak Senin, 7 Oktober 2019. Rencananya, tim BPCB akan melakukan ekskavasi penyelamatan tahap awal selama lima hari.