Petani Blitar Temukan Batu Diduga Arca Berbentuk Kepala Manusia

Yosibio

Reporter

Yosibio

Minggu, 1 September 2019 - 11:47

petani-blitar-temukan-batu-diduga-arca-berbentuk-kepala-manusia

ARCA. Petugas kemananan melihat lokasi temuan batu diduga arca berkepala manusia di Kelurahan Gedog, Kota Blitar, Minggu 1 September 2019.

JATIMNET.COM, Blitar – Sebuah batu diduga arca berbentuk kepala manusia ditemukan di Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur.

Penemu batu tersebut seorang petani, Toiran (59), warga setempat. Ia sebelumnya tak menduga jika batu yang telah dilihatnya sejak dua pekan lalu itu ternyata mirip arca berbentuk kepala manusia.

"Saya kira itu batu biasa di tengah sawah. Saya biarkan saja. Saya tidak tahu kalau berwujud arca. Posisinya pas di bawah pematang sawah yang saya garap," kata Toiran, saat ditemui wartawan di lokasi, Minggu 1 September 2019.

BACA JUGA: Kemarau, Hama Tikus Serang Jagung Petani Blitar

Informasi yang dihimpun Jatimnet.com menyebutkan, Toiran sebenarnya sudah melihat benda itu sejak tiga pekan lalu. 

Namun, Toiran baru menceritakan ke warga lainnya pada Jumat pekan lalu saat acara tirakatan di sisa puing Candi Gedog atau yang dikenal sebagai punden Joko Pangon yang jaraknya sekitar 10 meter dari lokasi batu.

Toiran bercerita tentang batu itu kepada sesepuh warga dan diputuskan dilihat bersama-sama.

"Warga kemudian ke lokasi dan ternyata batunya mirip arca berbentuk kepala manusia. Lalu, warga melaporkan ke pihak kelurahan dan kecamatan," imbuh Toiran.

BACA JUGA: Video Kericuhan Peserta Karnaval Agustusan di Blitar Viral

Di sekitar Candi Gedog, kata dia, juga terdapat situs purbakala berupa umpak dan arca. Biasanya, lokasi itu dipakai warga setempat secara turun temurun untuk acara bersih desa.

Sisa puing berupa lingga dan yoni ini berada di bawah pohon beringin yang diperkirakan berusia ratusan tahun dan menjadi ciri khas lokasi ini.

Di sekitar lokasi Candi Gedog, selain sawah juga telah berdiri sejumlah bangunan untuk permukiman warga pendatang di kelurahan yang terletak di sisi timur laut Kota Blitar ini.

BACA JUGA: Mayat Bayi Membusuk Ditemukan Mengapung di Sungai Brantas

Lokasi tersebut dahulunya juga merupakan candi, namun bentuknya sudah tidak seperti awalnya karena ulah tangan tidak bertanggung jawab.

"Dulu juga ada arca Ganesha di punden Joko Pangon. Tapi sekarang tidak tahu posisinya di mana. Entah terpendam lagi atau di mana saya kurang tahu. Karena memang tidak terurus," kata Kasi Trantibum Kelurahan Gedog, Kaspadi di lokasi.

Menurut perangkat kelurahan ini, wajar jika ditemukan benda purbakala di sekitar lokasi temuan. Bahkan, Kaspandi memperkirakan masih ada benda-benda purbakala lainnya yang masih terpendam di sekitar lokasi penemuan batu mirip arca berbentuk kepala manusia itu.

BACA JUGA: Penambang Pasir di Blitar Tewas Tertimbun Longsoran Tebing

Kaspandi bersama warga Gedog lainnya tengah menunggu tindak lanjut dari Pemerintah Kota Blitar.

Dalam literatur yang tertulis di catatan Sir Thomas Stamford Raffles, menyebut struktur Candi Gedog yang berada di Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur terdiri dari batu bata.

Gubernur Jenderal Inggris itu menyatakan takjub. Sebagian besar ornamen candi dibuat dari batu. Beberapa sisi (candi) masih dalam keadaan utuh. Tetapi bagian dasar pintu masuk atau tangga-tangganya telah terpisah. Raffles menyebut struktur candi yang terdiri dari batu bata dikerjakan sangat menakjubkan.

BACA JUGA: Komplotan Begal Motor Blitar Mulai Incar Pelajar

"Di sini juga ditemukan benda-benda kuno. Di antara kota yang telah ditinggalkan itu dengan dinding-dinding dan alas dari batu yang menarik untuk dicatat," tulisnya dalam History of Java (halaman 382).

Namun kini, tulisan Raffles ini hanya biaa dibayangkan karena sudah tidak berbentuk seperti semula saat Raffles melihatnya.

Temuan benda mirip arca kepala manusia ini juga telah dilaporkan ke Polres Blitar Kota. Polisi juga telah memasang garis polisi di lokasi penemuan dan menunggu pihak berwenang untuk mengetahui lebih jauh tentang temuan ini.

"Besok siang (Senin 2 September) kami akan cek kembali lokasi temuan. Mungkin dengan pihak purbakala," kata Kasatreskrim Polres Blitar Kota AKP Heri Sugiono.

Baca Juga