Selasa, 27 August 2019 14:15 UTC
EVAKUASI. Jenasah Ebit Riyanto, penambang pasir yang tertimbun longsoran tebing di Blitar, ketika baru ditemukan. Foto: Ist
JATIMNET.COM, Blitar - Seorang penambang pasir tradisional Ebit Riyanto (41), tewas setelah tertimpa longsoran tebing di aliran sungai Semut, Desa Soso, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Selasa 27 Agustus 2019.
Warga Desa Ngaringan ini tertimbun longsoran saat dirinya sedang menambang pasir dengan cara menggali tebing setinggi lima meter menggunakan alat gancu. Namun naas, Ebit malah tertimpa longsoran pasir dari tebing yang digalinya sendiri.
"Korban sempat makan siang. Kemudian kembali bekerja. Korban tertimbun material longsor setinggi dua meter," terang Kasubag Humas Polres Blitar Iptu M Burhanudin saat dikonfirmasi wartawan, Selasa.
BACA JUGA: Perbaikan Jalan, Warga Blitar Keluhkan Air PDAM Mati dan Akses Alternatif
Menurut Burhanudin, sebelum kejadian korban bersama sejumlah penambang lain beraktivitas di lokasi yang sama sejak pukul 06.00 WIB. Mereka menggali pasir di aliran sungai berkas erupsi Gunung Kelud tahun 2014 lalu.
Seluruh rekan korban yang berada di lokasi sempat melihat detik-detik menjelang material longsor sekitar pukul 13.00 WIB. Rekan-rekannya sempat berteriak namun Ebit tak sempat menghindar sehingga tertimbun reruntuhan tebing.
Pasca longsor, sejumlah penambang pasir mencoba menggali tumpukan pasir yang mengubur korban. Sementara penambang lainya melapor ke aparat desa dan dilanjutkan ke Polsek Gandusari.
BACA JUGA: Komplotan Begal Motor Blitar Mulai Incar Pelajar
Proses penggalian korban dilakukan secara manual menggunakan cangkul. Sekitar dua jam proses penggalian tubuh korban kemudian berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal. Jenazah korban akhirnya dievakuasi dan dibawa ke rumah duka.
Istri korban tak menghendaki korban untuk dilakukan autopsi dan membuat surat pernyataan yang disaksikan oleh aparat desa setempat. Jenasahnya lalu dimakamkan di pemakaman umum setempat.
