Logo

Perbaikan Jalan, Warga Blitar Keluhkan Air PDAM Mati dan Akses Alternatif

Reporter:,Editor:

Selasa, 27 August 2019 10:17 UTC

Perbaikan Jalan, Warga Blitar Keluhkan Air PDAM Mati dan Akses Alternatif

BOCOR. Pipa PDAM bocor, akibat pengerukan Jalan Maluku Blitar gunakan alat berat puluhan warga mengeluh. Foto: Yosibio

JATIMNET.COM, Blitar - Puluhan warga Jalan Maluku, Kota dan Kabupaten Blitar, tak bisa mencuci dan harus menumpang ke warga lain yang memiliki sumur, lantaran pasokan air dari PDAM macet akibat terkena alat berat proyek pembangunan jalan setempat. Warga juga swadaya membangun jembatan alternatif akibat kerukan perbaikan jalan menghalangi akses jalan warga

Pengamatan Jatimnet, air terlihat menggenangi kerukan jalan hingga menyerupai kolam. Kondisi itu sudah terjadi sejak proyek pengerukan berlangsung awal pekan lalu dan terulang di awal pekan ini. 

"Air PDAM mati dua hari ini, karena pipanya bocor terkena alat berat. Kami terpaksa menumpang ke tetangga untuk kebutuhan sehari-hari," ujar Nanang (45), warga Jalan Maluku, saat dikonfirmasi wartawan, Selasa, 27 Agustus 2019. 

BACA JUGA: Komplotan Begal Motor Blitar Mulai Incar Pelajar

Selain air PDAM, warga juga mengeluhkan hilangnya akses jalan masuk ke rumah masing-masing. Pasalnya, perbaikan jalan sepanjang 885 meter ini, dilakukan dengan mengeruk aspal dengan kedalaman sekitar setengah meter, namun warga tidak diberi akses jalan darurat. 

Mereka terpaksa membuat jembatan darurat untuk dilalui setiap harinya secara swadaya. Bahkan, soal pembangunan yang sudah dimulai pekan lalu, banyak warga yang tidak mendapat sosialisasi atau pemberitahuan. Akibatnya, mereka kesal dengan proyek perbaikan jalan ini, namun tidak bisa berbuat banyak.

"Ini gimana tidak ada sosialisasi tiba-tiba dikeruk. Terus tidak diberi akses jalan masuk, kami mau lewat mana, kalo gak buat sendiri. Ini sudah habis Rp 600 ribu saya, belum ongkos tukang. Mau marah kepada siapa kalau gini," keluh Bu Bambang, warga setempat.

BACA JUGA: Warga Blitar Ditemukan Meninggal di Ladang Tebunya

Anggota DPRD Kota Blitar, Rido Handoko yang turun ke lokasi setelah mendapat keluhan warga, segera meninjau proses pengerjaan proyek itu dan mengakui keluhan warga.

"Ya kami akan bantu mengomunikasikan dengan pihak PDAM atas kebocoran ini. Kami juga minta pelaksana proyek untuk membuatkan jembatan darurat untuk akses ke rumah warga," ujar Rido di sela sidak di lokasi.

Sementara, pelaksana proyek, Marsim mengatakan sudah berkoordinasi dengan PDAM terkait pipa bocor karena aktivitas proyek. Menurutnya, sebagian pipa yang bocor sudah diperbaiki. Terkait sosialisasi juga telah dilakukan, baik di kelurahan Karang tengah Kota Blitar, maupun Desa Kuningan, Kabupaten Blitar.

BACA JUGA: Putra Wali Kota Blitar Nonaktif Maju Pilwali dalam Pawai Kebangsaan

"Sebagian pipa sudah diperbaiki, namun lainya belum diperbaiki, karena baru kemarin bocornya," kata Marsim.

Proyek pembangunan Jalan Maluku, yang menghubungkan Kota dan Kabupaten Blitar, dikeruk sepanjang 885 meter. Anggaran proyek tersebut mencapai Rp 4 miliar. Nantinya, jalan di lokasi akan diganti dengan beton yang dilapisi aspal dengan lebar jalan yang sebelumnya 5 meter, menjadi 6,5 meter.

"Sesuai kontrak, proses pekerjaan pembangunan jalan ini harus selesai Desember 2019 ini," pungkas Marsim.