Logo

BKD Surabaya Mulai Gelar SKD CPNS, 5.593 Peserta Ikut Ujian

Reporter:,Editor:

Minggu, 09 February 2020 09:00 UTC

BKD Surabaya Mulai Gelar SKD CPNS, 5.593 Peserta Ikut Ujian

BKD melaksanakan SKD CPNS tahun 2020, di Gelanggang Remaja Surabaya, Kelurahan Ploso, Kecamatan Tambak Sari Surabaya, 9-13 Februari 2020.

JATIMNET.COM, Surabaya - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) melaksanakan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2020, di Gelanggang Remaja Surabaya, Kelurahan Ploso, Kecamatan Tambaksari Surabaya.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Surabaya Mia Santi Dewi mengatakan, pelaksanaan seleksi CPNS ini akan berlangsung selama lima hari, mulai tanggal 9 hingga 13 Februari 2020 dengan beberapa. Jumlah peserta CPNS Kota Surabaya yang memenuhi syarat untuk mengikuti ujian SKD berjumlah 5.593 orang. 

"Jadi pelaksanaan SKD terbagi lima hari, seharinya itu ada lima sesi. Hari pertama dan terakhir empat sesi. Satu sesi kita siapkan 250 komputer, jadi (satu sesi) ada 250 peserta,” kata Mia saat ditemui di lokasi ujian, Minggu 9 Februari 2020.

BACA JUGA: Ribuan Peserta Empat Kabupaten Ikuti Tes Seleksi Kompetensi Dasar CPNS di Gedung WEP Gresik

Untuk mendukung pelaksanaan SKD, Pemkot Surabaya menyiapkan berbagai fasilitas sarana dan prasarana (sarpras). Mulai dari tempat parkir, penitipan barang, ruang registrasi dan pengarahan, dan ruang kesehatan. 

Serta stand UKM, menjual berbagai menu makanan yang memang sengaja disediakan untuk peserta luar kota belum makan bisa menikmati stand kuliner UKM. Tidak hanya itu, di sekitar ruang ujian juga disiapkan dua monitor CCTV (Closed Circuit Television), agar petugas dapat memantau secara live view.

"Jadi, selama peserta mengerjakan soal di dalam ruang ujian, kita juga bisa melihat suasana di dalam,” kata Mia.

BACA JUGA: Tes Tulis CPNS Pemprov Jatim Dimulai, Wajah Peserta Diperiksa

Sementara, Kepala Bidang Pengembangan dan dan Penilaian Kinerja, BKD Kota Surabaya Hendri Rahmanto menjelaskan, sebelum mengikuti ujian SKD, peserta akan melewati beberapa tahapan. Mulai penitipan barang bawaan, screening menggunakan metal detector, hingga registrasi pengecekan data kependudukan dengan data peserta.

"Kalau memang dari tahapan itu sudah selesai, maka yang bersangkutan harus melalui ruang transit untuk diberikan pengarahan bagaimana mekanisme proses ujian di dalam gedung,” kata Hendri.

Ketika semua itu sudah dilalui, peserta diperkenankan untuk bergeser ke ruang ujian dan melaksanakan seleksi kompetensi dasar melalui sistem Computer Asissted Test (CAT) yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN). "Jadi, pada saat ujian, peserta hanya diperbolehkan membawa KTP dan kartu peserta ujian,” katanya.

BACA JUGA: BKD Jatim Jamin Tes CPNS Tidak Ada Joki

Menurutnya, metode CAT ini dinilai lebih transparan dari sebelumnya. Sebab, peserta melaksanakan ujian menggunakan sistem di komputer. Di samping itu, peserta juga mendapatkan soal ujian yang berbeda dengan peserta lain. "Disitu ada sistem acak, jadi antara peserta satu dan yang lain berbeda soalnya,” ujar Hendri.

Menurut dia, metode ACT ini akuntabilitasnya lebih terjamin dan bisa dipertanggungjawabkan. Terlebih, peserta juga dapat langsung melihat skor atau hasil nilai ujian.

"Begitu yang bersangkutan selesai melakukan proses penyimpanan jawaban itu langsung diketahui dia mendapat skor (nilai) berapa, masing-masing tipe soal,” jelasnya.

Hendri menambahkan, di dalam sistem CAT ini terdapat tiga tipe soal. Yaitu, Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Karakteristik Pribadi (TKP) dan Tes Intelegensia Umum (TIU). Begitu selesai mengikuti ujian, para peserta bisa langsung melihat hasil nilai dari masing-masing soal itu.

"Hasil itu pun juga bisa dipantau melalui papan pengumuman. Jadi, hasilnya setelah kita cetak nanti kita tempel, setiap orang bisa melihat hasil masing-masing,” katanya.