Logo

Bermanfaat Kurangi Depresi, Mahasiswa ITS Buat Abon dari Kulit Pisang

Reporter:,Editor:

Kamis, 12 May 2022 23:40 UTC

Bermanfaat Kurangi Depresi, Mahasiswa ITS Buat Abon dari Kulit Pisang

ABON KULIT PISANG. Berbagai macam keunggulan produk S&S Abon dari kulit pisang hasil karya mahasiswa ITS. Dok: Humas ITS

JATIMNET.COM, Surabaya – Abon berbahan dasar daging tentu sudah lazim dijumpai, tapi bagaimana dengan abon dari kulit pisang? Inilah inovasi produk makanan yang ditawarkan tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Ketua Tim, Fadhila Rosyidatul ‘Arifah, menerangkan alasan timnya memilih kulit pisang sebagai bahan baku abon karena melihat banyaknya penumpukan sampah kulit pisang sisa industri makanan berbahan baku pisang.

“Kami melakukan seleksi terhadap kulit pisang yang akan digunakan sehingga memiliki nutrisi yang baik, masih segar, dan layak diolah,” kata Fadhila dikutip dari its.ac.id, Sabtu, 7 Mei 2022.

BACA JUGA: ITS Luncurkan Tabungan Sampah Terpadu, Bisa Ditukar Uang atau Voucher Belanja

Mahasiswa Departemen Teknik Material dan Metalurgi ini juga mengungkapkan alasan lain memilih kulit pisang sebagai bahan baku karena kulit pisang mengandung banyak nutrisi, salah satunya adalah serotonin.

“Kandungan yang disimpan dalam bentuk vitamin B6 ini sendiri mampu mengurangi efek depresi,” ia menerangkan.

Untuk menggaet target pasar yang lebih luas, tim yang menamakan usahanya S&S Abon ini menginovasikan abon kulit pisang dengan berbagai rasa, yaitu coklat, red velvet, matcha, rumput laut, ayam, sapi, dan ikan bakar.

“Dengan banyaknya rasa yang tersedia, S&S Abon diharapkan mampu bertahan dengan banyaknya selera konsumen,” ia menuturkan.

BACA JUGA: Mahasiswa ITS Kembangkan Baterai Ramah Lingkungan

Tidak hanya tentang rasa, timnya juga memikirkan aspek pengemasan S&S Abon yang dikemas dengan kemasan ziplock berhias gambar maskot S&S Abon dengan warna yang menarik. Meski demikian, S&S Abon tetap memiliki harga yang relatif terjangkau, yaitu Rp 10 ribu untuk kemasan 100 gram.

Dalam rancangan pemasaran produknya, Fadhila dan dua rekannya, Intan Mey Setyaningrum dari Teknik Fisika dan Sri Irna Solihatun Ummah dari Departemen Matematika, berencana memanfaatkan media penjualan daring dan media sosial.

Ke depan, tim yang dibimbing dosen Erna Septyaningrum itu berharap produk ini dapat diuji lebih lanjut dan dapat diedarkan ke pasaran.

“Harapannya, produk ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat dan dapat dipasarkan dalam skala nasional hingga internasional,” ia mengungkapkan.