Logo

Mahasiswa ITS Kembangkan Baterai Ramah Lingkungan

Reporter:

Jumat, 29 April 2022 00:00 UTC

Mahasiswa ITS Kembangkan Baterai Ramah Lingkungan

Ilustrasi dari Battery Microalgae Graphene (BMG) yang ramah lingkungan, gagasan dari tim mahasiswa ITS.

JATIMNET.COM, Surabaya – Tim yang terdiri dari lima mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menggagas baterai ramah lingkungan. Baterai ini menggunakan bahan dasar mikroalga dan grafena sehingga mampu mengurangi limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).

Inovasi yang kemudian disebut dengan Battery Microlagae Graphene (BMG) ini dapat menjadi alternatif pengganti baterai zinc-carbon. Keduanya memiliki kandungan berbeda. Untuk BMG menggunakan kombinasi mikroalga (Chlorella Sp) sebagai elektrolit dan grafena sebagai katoda.

BACA JUGA : ITS Luncurkan Tabungan Sampah Terpadu, Bisa Ditukar Uang atau Voucher Belanja

“Dengan elektrolit ramah lingkungan, BMG mampu mengurangi jumlah limbah kimia berbahaya,” kata Ersyad Dhillullah, ketua tim mahasiswa itu seperti dikutip dari laman resmi ITS, Jumat, 29 April 2022.

Ia menjelaskan, BMG menghasilkan listrik ketika anoda mengalami reaksi oksidasi dan katoda grafena mengalami reaksi reduksi. Menurut Ersyad, grafena digunakan karena dapat secara efektif meningkatkan pengangkutan elektron dan ion.

Dengan demikian, penggunaan grafena dapat meningkatkan sifat kelistrikan baterai. Kemudian, memberikan stabilitas kimia yang lebih baik, serta konduktivitas listrik dan kapasitas energi yang lebih tinggi. 

Sementara, baterai zinc-carbon merupakan produk yang saat ini paling banyak digunakan untuk keperluan rumah tangga. Apabila sudah tidak digunakan, baterai jenis ini biasanya akan dibuang ke tempat pembuangan sampah umum tanpa ada klasifikasi lebih lanjut.

“Tentunya hal tersebut dapat membahayakan lingkungan dan juga kesehatan manusia,” ujar Ersyad.

BACA JUGA : Aplikasi SKALASI Optimalkan Fresh Graduate Masuk Dunia Kerja Profesional

Ersyad dan tim meyakini penerapan teknologi BMG mampu memberikan daya tahan lebih kuat dan tahan lama. Maka, dinilai lebih ekonomis karena 26,67 persen lebih kuat dan memiliki kemampuan untuk bertahan 40 persen lebih lama. Ini dibandingkan baterai zinc-carbon yang lebih tua.

Untuk diketahui inovasi dengan judul Battery Microalgae Graphene (BMG) - A Combination Paste of Chlorella Sp. and Graphene for an Eco-Friendly Battery: Durability Improvement of Zinc Carbon Battery, Ersyad dan tim berhasil meraih medali emal dalam ASEAN Innovative Science Environmental and Entrepreneur Fair (AISEEF) 2022 kategori Innovation Science, beberapa waktu lalu.