Jumat, 28 June 2019 13:16 UTC
KERJA BAKTI. Ketua RW 05 Kelurahan dr Soetomo membawa surat pemberitahuan ke lurah terkait agenda kerja bakti di kampungnya, Minggu 30 Juni 2019. Foto: Khoirotul Lathifiyah
JATIMNET.COM, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan menyelenggarakan Smart City 2019. Program ini dilakukan untuk mendorong warga Surabaya agar aktif mengikuti kerja bakti. Pasalnya, selama ini banyak warga yang kurang antusias dan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Ketua RW 05, Kelurahan dr Soetomo, Kecamatan Tegalsari, Surabaya Mudhor menyampaikan, selama ada kegiatan kerja bakti tidak semua warganya berpartisipasi karena sebagian warga bekerja atau pergi ke luar kota.
"Ya pukul 05.30 WIB saya keliling kampung dengan membawa kentongan mengajak warga untuk kerja bakti. Nek gak ngono gak metu wargae, turu ae (kalau tidak begitu tidak keluar, tidur)," kata Mudhor saat ditemui, Sabtu 28 Juni 2019.
BACA JUGA: Kerja Bakti Bukan Kerja Rodi
Selain menggunakan kentongan, Mudhor juga mengumumkan kerja bakti melalui selebaran dan grup whatsapp.
Ia menjelaskan kegiatan kerja bakti di RW 05 Kelurahan Dr Soetomo dilakukan selama kurang lebih dua hingga tiga bulan sekali. Kegiatan tersebut dilakukan setiap hari minggu, yang menyesuaikan hari libur kerja warga.
"Tapi yang fleksibel, bisa juga sebulan sekali. Kami biasanya melihat keadaan kampung, jika dirasa sudah kotor, saya layangkan surat pemberitahuan ke lurah," kata dia.
BACA JUGA: Begini Cara Eri Cahyadi Paksa Warga Surabaya Kerja Bakti
Ia mengaku selama ini kegiatan kerja bakti dilakukan atas dasar inisiatif sendiri, dan tidak didatangi oleh dinas terkait. Biasanya kegiatan kerja bakti dilakukan dengan membersihkan sampah di lingkungan kampung, sampah di selokan dan lainnya.
Pada Minggu 30 Juni 2019 mendatang akan ada kerja bakti, kata Mudhor, hal ini karena melihat kondisi kampungnya yang sudah terlihat kumuh. Dan juga banyak jentik-jentik di selokan.
"Ini saya mau konfirmasi ke lurah, pemberitahuan ke lurah, agar disampaikan ke dinas terkait untuk pembuangan sampahnya," kata dia.
BACA JUGA: Pembangunan Underpass Kurangi Kepadatan Lalu Lintas Hingga 49 Persen
Ia juga menjelaskan kegiatan kerja bakti yang diinstruksikan pemkot biasanya dua kali dalam satu tahun. Biasanya kerja bakti serentak dalam rangka Agustusan, atau acara-acara tertentu.
Ketika ditanya lomba Smart City 2019, ia mengaku hingga saat ini belum menerima informasi secara langsung dari lurah. Sehingga kegiatan kerja bakti mendatang dilakukan untuk rutinitas seperti biasa.
"Tahu (acara smart city 2019) dari baca berita ini, mungkin masih diproses pak lurah. Jadi ya belum ada konsep buat perlombaan," katanya.
BACA JUGA: Pemkot Surabaya Selaraskan RPJMD dengan Permendagri
Selain itu, Ketua RW 02 Kelurahan Kedung Cowek, Samiadi Santoso menyampaikan setiap satu bulan sekali pihaknya rajin melakukan kerja bakti. Setiap agenda tersebut dikomando dari dinas kebersihan terkait.
"Jadi dibantu pemkot buat kerja bakti, kami berupaya membuat obyek wisata kuliner yang bersih," kata dia.
Ia menjelaskan agenda kerja bakti ini dilakukan pada hari Jumat, karena para nelayan libur kerja pada hari tersebut.
Samiadi mengungkapkan sudah mengetahui kegiatan lomba Smart City 2019. Saat ini ia sudah merencanakan untuk membersihkan lingkungannya dan membuat menarik kawasan Taman Suroboyo.
"Antusias masyarakat juga sudah mulai meningkat untuk menjaga kebersihan," katanya.