Kamis, 28 February 2019 04:50 UTC
Ilustrasi: Pixabay.com
JATIMNET.COM, Surabaya - Selain bisa dinikmati keindahannya, matahari pagi juga memberi banyak manfaat buat kesehatan manusia.
Sinar matahari yang terserap pigmen kulit, akan diproses oleh tubuh untuk memproduksi vitamin D yang memiliki banyak manfaat di antaranya memperkuat tulang, mengurangi peradangan kronis, meningkatkan kekebalan.
Seperti dikutip dari http://www.boldsky.com, Rabu 27 Februari 2019, paparan sinar matahari membantu pelepasan opiat (ß-endorphin) dalam tubuh, yang menyiratkan bahwa sinar matahari memiliki kekuatan penyembuhan.
BACA JUGA: Kekurangan Vitamin D Mempengaruhi Kesehatan Otak
Selain itu, kombinasi sinar ultraviolet dan sinar inframerah di pagi hari membantu menurunkan peradangan dan rasa sakit. Cahaya inframerah meningkatkan penyerapan sinar UV dengan cara yang sehat dibandingkan dengan sinar matahari sore.
Selain manfaat di atas, ada sejumlah keuntungan bangun pagi hari untuk mendapatkan paparan sinar matahari. Yang pertama adalah meningkatkan ritme sirkadian yaitu sistem yang mengatur siklus tidur dan bangun manusia.
Sinar matahari memberi sinyal pada otak untuk berhenti memproduksi melatonin dan membuat seseorang terjaga. Mereka yang kerap bangun pagi, sirkulasi tidurnya lebih baik ketimbang yang bangun kesiangan.
BACA JUGA: Cara Diet Lansia Tanpa Takut Tulang Keropos
Laporan penelitian terbaru menunjukkan paparan sinar matahari mampu membantu menurunkan berat badan. Paparan sinar matahari pagi juga mengecilkan sel-sel lemak putih yang berada di bawah kulit. Sinar matahari juga membantu mengecilkan sel lemak orang gemuk yang menderita diabetes tipe 1.
Paparan cahaya matahari juga bisa memicu hormon serotonin, yang berkaitan dengan mood seseorang. Orang yang kekurangan kadar serotonin, menyebabkan depresi dengan pola musiman (musiman affective disorder atau SAD).
Manfaat lainnya yaitu mencegah kemungkinan resiko kanker. Studi menunjukkan orang-orang yang tinggal di tempat dengan sedikit matahari lebih mungkin untuk mendapatkan kanker dibandingkan dengan mereka yang tinggal di daerah tropis.
Kanker yang bisa dicegah antara lain kanker prostat, pankreas, ovarium dan usus besar. Sinar matahari disebut-sebut mampu mengatasi problem kesehatan kulit seperti psoriasis, jerawat, penyakit kuning, dan eksim.
BACA JUGA: Berikut Sembilan Camilan Sehat untuk Turunkan Berat Badan
Manfaat lainnya membantu mengurangi kemungkinan penyakit kronis utama seperti asma, multiple sclerosis, diabetes tipe 2, penyakit jantung, rheumatoid arthritis, dan infeksi virus dan bakteri lainnya.
Sinar matahari juga mengurangi resiko terjadinya diabetes. Ada hubungan kuat antara vitamin D, terutama vitamin D3 dan sinar matahari. Kekurangan vitamin D berkontribusi pada sekresi insulin yang lebih rendah dan aksi insulin yang lebih rendah.
Journal of Investigative Dermatology menyebutkan sinar matahari bermanfaat untuk membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi resiko penyakit jantung. Sinar matahari mengubah tingkat oksida nitrat di kulit dan darah, sehingga mengurangi tekanan darah.
BACA JUGA: Hipertensi Bisa Pengaruhi Organ Seksual
Namun begitu, sinar matahari juga memiliki dampak yang kurang baik terutama jika paparan yang diterima terlalu intensif. Penelitian menyebutkan terlalu banyak menerima sinar matahari bisa menyebabkan kanker kulit.
Organisasi Kesehatan Dunia memberikan panduan yang aman terkait berapa lama paparan sinar matahari yang aman bagi tubuh. WHO mengatakan paparan sinar matahari pagi di lengan, tangan dan wajah dilakukan setidaknya selama 5 hingga 15 menit, sebanyak 2-3 kali per minggu sudah cukup untuk menerima manfaat kesehatan dari vitamin D matahari.
Tetapi, jika lebih dari 15 menit, Anda harus melindungi kulit Anda dengan memakai tabir surya dengan SPF 30. Karena radiasi UV dari matahari dapat merusak DNA sel yang dapat menyebabkan kanker kulit. Hindari sinar matahari langsung dari jam 10 pagi sampai jam 4 sore karena kulit cenderung terbakar.