Logo

BBKSDA Riau Kirim Penembak Jitu Buru Harimau Sumatera

Reporter:

Minggu, 03 March 2019 10:15 UTC

BBKSDA Riau Kirim Penembak Jitu Buru Harimau Sumatera

no image available

JATIMNET.COM, Pekanbaru – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau akan mengirim tim penembak jitu serta kerangkeng ke lokasi Harimau Sumatera yang menyerang warga di Kabupaten Indragiri Hilir.

"Kita telah kirim tim pertama untuk memastikan lokasi kemunculan dan serangan Harimau tersebut. Setelah dipastikan lokasi persisnya, kita akan segera kirim lagi terdiri penembak jitu serta kerangkeng besi," kata Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau, Mahfud, Minggu 3 Maret 2019.

Mardian, warga Sungai Rawa, Desa Simpang Gaung, Kecamatan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir diserang seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) ketika sedang bekerja di hutan, Sabtu 2 Maret 2019.  Korban yang berusia 31 tahun itu mengalami luka cukup parah, terutama pada bagian kepala dan punggung.

BACA JUGA: Harimau Sumatera Terkam Warga Indragiri Hilir

Mahfud juga menyampaikan, timnya juga terus menggali informasi dari korban serta dua rekan korban yang menyaksikan kejadian serangan si raja rimba tersebut.

"Teman-teman kita masih terus menggali informasi dan berkoordinasi dengan aparat TNI dan Polri di sana. Lokasi persisnya belum tahu, karena informasi sementara di Sungai Gaung. Begitu kita tahu, langsung segera kirim tim ke sana," jelasnya.

Kepala Polres Indragiri Hilir, AKBP Christian Rony Putra menerangkan dirinya telah memerintahkan langsung Kapolsek Gaung untuk ke lokasi serangan Harimau tersebut.

BACA JUGA: Harimau Terjebak di Pasar Berhasil Dievakuasi

Dia juga meminta kepada anggotanya untuk terus menjalin komunikasi dan koordinasi dengan BBKSDA Riau guna penanganan lebih lanjut.

"Saya telah perintahkan Kapolsek Gaung untuk membentuk tim pencari Harimau dengan berkoordinasi bersama Pak Camat juga tiga pilar serta BBKSDA," kata Rony.

Berdasarkan catatan, konflik Harimau dan manusia berulang kali terjadi di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Kejadian pertama yang masih segar diingatan adalah kemunculan harimau betina dewasa bernama Bonita.

BACA JUGA: WWF Sambut Positif Vonis Terhadap Pembunuh Harimau Sumatera

Petugas membutuhkan waktu hingga empat bulan lamanya untuk menangkap si kucing belang tersebut, sebelum berhasil ditembak bisu pada April 2018.

Proses pencarian dan penangkapan itu menjadi yang terlama di Indonesia. Selama periode itu, Bonita telah membunuh dua manusia, tempat jelajah dia di PT THIP pada Januari dan Maret 2018. Keduanya adalah seorang perempuan bernama Jumiati dan laki-laki bernama Yusri.

Selanjutnya, lagi-lagi harimau muncul di Indragiri Hilir, tepatnya Pulau Burung. Namun, petugas hanya membutuhkan waktu kurang dari dua pekan sebelum harimau jantan yang sempat terjebak di lorong-lorong pasar di wilayah itu berhasil ditembak bius dan ditangkap.(ant)