Logo

Batik Khas Mojokerto Berpadu dengan Busana Anak Muda Jepang hingga Korea

Reporter:,Editor:

Minggu, 18 October 2020 11:40 UTC

Batik Khas Mojokerto Berpadu dengan Busana Anak Muda Jepang hingga Korea

BATIK MOJOKERTO. Busana millenial gaya Jepang berpadu dengan motif batik khas Mojokerto ditampilkan para model di Mall Kota Mojokerto, Minggu, 18 Oktober 2020. Foto: Karina Norhadini

JATIMNET.COM, Mojokerto – Fashion show batik khas Mojokerto bermotif Flora Mojokerto berkolaborasi dengan Style Jepang bertajuk “Muda Bergaya adalah Muda yang Berbudaya” sukses digelar di Mall Kota Mojokerto.

Sepuluh model berlenggak lenggok mengenakan busana santai di catwalk ekskalator untuk memikat kaum milineal mencintai budaya sendiri.

Desainer muda asal Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Saf Tuasikal, mengatakan kolaborasi yang diangkat kali ini bertujuan menjadikan motivasi para kaum muda bahwa batik khas Mojokerto yang dipadupadankan dengan style atau gaya busana dari Jepang, Cina, maupun Korea bisa menghasilkan busana yang modern, keren, dinamis, dan tetap menjaga identitas budaya batik.

Gerakan gaya busana ini dilakukan sejumlah anak muda dari Mojokerto yang menekuni bidang profesi yang berbeda untuk berkarya bersama dengan mengusung tema budaya, fashion, dan anak muda.

BACA JUGA: Pameran Batik Dekranasda, Istri Wakil Wali Kota Mojokerto Pakai Kebaya Gown Motif Surya Majapahit

“Kami memang ingin menunjukkan batik bisa dikemas dalam kemasan secara fashion yang trend tapi santai dan juga bisa dilabel atau bisa digunakan kapan saja,” kata Saf, Minggu, 18 Oktober 2020.

Saf mengatakan slogan “Muda Bergaya adalah Muda yang Berbeda” membuat sebuah keyakinan dengan memakai batik bisa menjadi pemuda berbudaya yang tidak hanya mengangkat budaya itu sendiri tapi juga bisa terlihat keren.

“Menggunakan batik bisa keren dan tetap milineal. Jadi, saya dan teman-teman tidak ingin menghilangkan unsur budaya Indonesia sampai kapan pun dan dimana pun,” kata desainer berdarah Ambon dan Jawa ini.

Menurutnya, sebagai pemuda Mojokerto yang kental dengan budaya harus menjunjung tinggi identitas yang dimiliki daerah dan bangsa Indonesia khususnya.

BATIK MOJOKERTO. Busana millenial gaya Jepang berpadu dengan motif batik khas Mojokerto ditampilkan para model di Mall Kota Mojokerto, Minggu, 18 Oktober 2020. Foto: Karina Norhadini

Sehingga dirinya dan kawan-kawan mencoba menyuguhkan fashion show yang dikemas sederhana namun fashionable melalui sepuluh karya rancangan bergaya Japanese Urban Style miliknya dari lantai dasar hingga lantai dua Mall Kota Mojokerto dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Para model tetap menjaga jarak dan mengenakan masker dalam menampilkan busanya.

Busana yang ditampilkan antara lain dua baju pria (mens wear), dua busana modest wear berhijab, dua baju anak-anak (kids wear), dan empat busana wanita untuk kebutuhan sehari-hari atau dialy wear dan busana yang bisa dipakai kapan pun atau wearable dengan perbandingan motif batik Flora Mojokerto 30-50 persen dari satu kostum.

BACA JUGA: Batik Oren, Busana yang Pas untuk Pria Milenial

“Kita tunjukkan identitas batik utamanya lewat masker. Bisa dipakai kapan saja dan dalam berbagai situasi formal maupun nonformal. Sengaja dalam penuangan warna juga dipilih warna-warna muda agar terlihat terkesan muda seperti peach, coklat, biru muda, putih, maupun hijau,” ujarnya.

Riasan wajah yang digunakan para model lebih kepada high fashion make up dengan menonjolkan nuansa warna nude sehingga mampu menonjolkan karakter model dengan point interested pada lipstik berwarna merah tua (dark red) menimbulkan kesan pemuda yang bersemangat dan gambaran wanita tegas, modern, dan dinamis.

“Pemuda zaman sekarang cenderung pemuda yang bebas, pemuda yang ingin menunjukkan ini diriku. Jadi memang ingin memunculkan karakter diri setiap individu yang mengenakannya," katanya.

Saf berharap kendati di tengah pandemi Covid-19 tidak membuat kaum milineal berhenti berkarya. Terlebih di tangan kaum milineal harus dijaga pentingnya kesadaran akan menjaga identitas budaya seperti dua motif khas batik milik Mojokerto yang sudah diangkat, yakni Sisi Grinsing dan Flora Mojokerto.

"Sama seperti harapan kami, pemuda-pemudi bisa bersama-sama cinta akan batik, sadar, dan cinta identitas budaya. Bergaya dengan budaya, masih bisa terlihat modis dan modern kok," ucap pria kelahiran tahun 1992 ini.