Jumat, 10 April 2020 13:00 UTC
PEMBAGIAN APD. Bantuan Alat Pelindung Diri (APD) yang tiba di Balai Kota Surabaya dan dibagikan ke 50 RS untuk tenaga medis yang menangani pasien Covid-19, Jumat, 10 April 2020. Foto: Restu Cahya
JATIMNET.COM, Surabaya – Bantuan berupa seperangkat Alat Pelindung Diri (APD) kembali diberikan kepada rumah sakit (RS) yang ada di Kota Surabaya, Jumat, 10 April 2020. Kali ini, bantuan APD itu didistribusikan kepada 50 rumah sakit yang terdiri dari 20 RS rujukan penanganan Covid-19 dan 30 RS non rujukan.
Jika sebelumnya bantuan APD itu diantar oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) ke berbagai rumah sakit, kali ini RS dapat mengambil bantuan itu ke Balai Kota Surabaya. Satu persatu APD itu dikemas dan diikat menjadi puluhan tumpukan dan siap diambil oleh masing-masing rumah sakit.
Pembagian APD kali ini cukup banyak yaitu APD total 950 potong dan face shield (tameng wajah) sekitar 2.800 buah.
BACA JUGA: Bantuan 270 APD Kembali Dikirim ke-9 RS Rujukan Penanganan Covid-19
Terkait pendistribusian tersebut, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, mengingat kebutuhan APD teramat penting bagi petugas medis, maka secepat mungkin harus didistribusikan ke tiap rumah sakit. Apalagi hari ini Pemkot Surabaya menerima bantuan sekitar 769 APD dari Alumni Universitas Kristen Petra ditambah dengan face shield dan masker buatan Pemkot Surabaya.
“Kebetulan hari ini kita dapat sumbangan dan langsung kita bagikan. Semakin cepat semakin baik. Hari ini kita dapat bantuan, hari ini juga kita bagikan,” kata wanita yang akrab disapa Risma ini disela penyerahan APD.
Satu persatu perwakilan rumah sakit berdatangan ke Balai Kota Surabaya. Mulai dari RS Adi Husada Undaan, RS Darmo, RS Siloam, RS PHC, RS Premiere, RS RKZ, dan RS Gigi dan Mulut. Semua berbondong-bondong datang untuk mengambil APD itu tanpa menunggu lama.
“Untuk RS Universitas Airlangga (RSUA) diantarkan saja,” tutur Risma kepada jajarannya.
BACA JUGA: Bagikan APD, Dukung Petugas Kesehatan Bersama Lawan Corona
Risma menegaskan kecepatan memberi bantuan APD sangatlah penting. Bahkan, tidak hanya APD yang harus diberikan sesegara mungkin, tetapi pembagian hand sanitizer kepada sejumlah ojek online (ojol) juga harus secepatnya.
“Setelah isi cairan hand sanitizer ke dalam botol. Maka saat itu juga Dinas Perhubungan (Dishub) saya telepon untuk langsung dibagi. Meskipun itu malam hari,” katanya.
Pemkot Surabaya tidak hanya memberikan bantuan kepada pihak RS tetapi Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang sedang melakukan isolasi diri di rumahnya masing-masing. Selain makanan setiap hari tiga kali, Risma juga memastikan kebutuhan seperti sikat gigi, sisir, sabun mandi juga dikirim kepada mereka.
“Ada 10 macam. Sikat gigi, pasta gigi, sabun mandi, detergen, shampo, masker 2 buah, sisir, piring, sendok garpu, hand sanitizer lengkap di satu kantong. Setiap satu kantong saya beri untuk satu jiwa. Jadi kalau di rumahnya ada 10 orang, ya saya kasih 10 kantong yang lengkap itu,” katanya.
BACA JUGA: Bantu Petugas Kesehatan, ACT Jatim Bagikan 50 Paket APD
Semua itu dilakukan agar warga yang berstatus ODP tersebut tidak berbagi alat pribadi kepada anggota keluarganya hingga melewati masa inkubasi 14 hari.
“Bahkan untuk warna piring dan sendok pun, saya bedakan supaya tidak tertukar satu sama lain,” katanya.
Salah seorang dokter dari RS Adi Husada Undaan, Irawati Marga, mengatakan sejauh ini pemkot banyak memberikan fasilitas kepada tenaga kesehatan untuk dapat melayani pasien dengan baik. Baginya, tenaga kesehatan tidak bisa terlalu dibatasi dalam menggunakan APD.
“Mereka harus terlindungi agar dapat melakukan penanganan dengan baik. Terima kasih, ini sangat berharga buat kami,” kata Irawati usai mengambil bantuan APD.