Sabtu, 18 July 2020 10:20 UTC
PROGRAM ANAK KURANG MAMPU. Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini akrab dipanggil Risma saat jumpa pers mengenai program anak kurang mampu, dengan memberikan bantuan menjadikan RW dan BLC lokasi belajar.
JATIMNET.COM, Surabaya - Sistem belajara mengajar secara daring sudah mulai berjalan, namun hal itu menjadi kendala di Kota Metropolis Surabaya. Pasalnya, tidak semua pembelajaran dilakukan virtual itu ternyata ada yang tidak mempunyai handphone ataupun paket data.
Mengaca dari hal itu, terdapat program bagi anak kurang mampu, yakni menjadikan tempat Balai RW dan BLC sebagai lokasi belajar virtual. "Karena kita semua belum tahu anak-anak ini belajar virtual sampai kapan, maka nanti akan lebih memaksimalkan fungsi balai RW dan BLC untuk belajarnya anak-anak," kata Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini saat menggelar jumpa pers di halaman Balai Kota Surabaya, Sabtu 18 Juli 2020.
Oleh karena itu, nantinya semua balai RW yang sudah dilengkapi fasilitas internet, akan lebih dimaksimalkan karena mungkin masih lemot dan sebagainya. Bahkan jika memang dibutuhkan nanti akan ditambahkan fasilitas reuter di tiap balai RW.
"Terus di balai RW itu sudah ada PC yang kami berikan, sehingga nanti tinggal ditambahi kertas dan printer ya. Bahkan, nanti anak-anak ini akan di dampingi langsung oleh staf-staf Dinas Perpustakaan," terang wanita yang akrab disapa Risma itu.
BACA JUGA: MPLS Daring, Siswa Tak Mampu Diberi Bantuan Pulsa Kuota Internet
Karena nanti akan ada pendampingnya, maka anak-anak ini akan dibagi sesuai jarak rumahnya. Bagi anak-anak yang dekat dengan fasilitas BLC, maka bisa langsung ke BLC. Begitu pula sebaliknya, jika lebih dekat dengan balai RW, maka nanti belajarnya di balai RW.
"Tapi sekali lagi ini khusus anak-anak yang kurang mampu itu, sedangkan anak-anak yang mampu, tolong tetap belajar di rumah seperti biasanya, karena saya tidak ingin balai RW itu jadi sekolah baru bagi mereka, itu dapat menimbulkan masalah baru. Jadi, intinya akan dibatasi nanti yang belajar di balai RW," ia menegaskan.
Menurut Risma, penambahan beberapa fasilitas hingga pendampingan ini sangat penting karena ke depannya Dinas Pendidikan Surabaya akan menyiapkan pengajaran melalui YouTube dan Email. Nah, ketika pembelajaran itu melalui email, maka bisa langsung di print di balai RW atau BLC itu. "Makanya saya sediakan printer supaya anak-anak ini bisa langsung cetak saat itu juga," ia menandaskan.
Selain itu, Risma mengaku juga akan bekerjasama dengan televisi swasta untuk menyiapkan pola pengajaran baru yang efektif dan menarik di tengah pandemi ini. Sehingga anak-anak itu tidak bosan dengan pembelajaran yang hanya via daring itu. "Nanti sistem pembelajarannya pasti menarik," ia memungkasi.