Senin, 13 July 2020 13:20 UTC
MPLS DARING. Seorang guru SMP Negeri 1 Mejayan, Kabupaten Madiun,memandu MPLS secara daring kepada para siswa baru sekolah setempat, Senin, 13 Juli 2020. Foto: Nd. Nugroho
JATIMNET.COM, Madiun – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) secara online atau dalam jaringan (daring) tahun ajaran baru 2020/2021 dimulai Senin, 13 Juli 2020. Di Kabupaten Madiun, ada sekolah yang memberikan fasilitas bantuan pulsa untuk kuota internet bagi siswa baru yang tergolong tak mampu atau miskin. Salah satunya, SMP Negeri 1 Mejayan.
“Ada 12 anak yang dinyatakan dari keluarga kurang mampu. Agar mereka tetap bisa mengikuti MPLS selama tiga hari,” kata Kepala SMP Negeri 1 Mejayan Agus Sucipto.
Menurut dia, bantuan pulsa untuk kuota internet yang diberikan pihak sekolah sebanyak Rp 50 ribu per anak per bulan. Uang itu diambilkan dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang pemanfaatannya memang diperbolehkan untuk membantu siswa kurang mampu untuk memperlancar kegiatan belajar dan mengajar.
BACA JUGA: Tahun Ajaran Baru Masih Daring, Legislator Ini Minta Kualitas Pendidikan Tak Berkurang
Selama MPLS, ada sejumlah materi yang diberikan pihak sekolah kepada siswa baru. Salah satunya, informasi seputar Covid-19, pengenalan gedung sekolah, ekstra kurikuler, guru, dan sebagainya. Materi itu disampaikan langsung maupun melalui rekaman video yang kemudian dikomentari para siswa baru.
“Setiap akhir sesi, guru selalu memberikan tugas dan dikumpulkan pada hari itu juga. Dari sini, bisa untuk melihat berapa siswa yang mengikuti MPLS secara online,” ujar Agus.
Kabid SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun Hendro Suwondo mengatakan setiap sekolah diberikan kebebasan untuk melaksanakan MPLS secara online. Namun, tetap ada petunjuk teknis yang mendasarinya.
“Materi bisa disampaikan secara langsung (melalui pertemuan dengan memanfaatkan sejumlah aplikasi) maupun berupa rekaman video yang kemudian diapresiasi siswa,” ujar dia.
BACA JUGA: Di Tengah Pandemi Covid-19, Tahun Ajaran Baru Tidak Sama dengan Pembukaan Sekolah
Pelaksanaan MPLS secara daring ini dilakukan akibat pandemi Covid-19. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun hingga Senin sore, 13 Juli 2020, jumlah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 37 orang.
Sebanyak 34 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh atau terkonfirmasi negatif Covid-19 berdasarkan hasil tes swab. Sedangkan jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 114 orang dan orang Orang Dalam Pemantauan (ODP) 373 orang.
Sementara itu. Pemkot Madiun menggelar upacara untuk menandai dimulainya MPLS jenjang SD dan SMP, Senin 13 Juli 2020. Kegiatan yang berlangsung di Bumi Perkemahan PDAM itu diikuti puluhan siswa baru dari masing-masing tingkatan pendidikan.
“Mereka merupakan duta Pendekar Waras yang juga bertugas mengedukasi anak-anak lain,” kata Wali Kota Madiun Maidi usai upacara pembukaan MPLS.
Pendekar Waras merupakan slogan yang diberikan kepada para pihak yang membantu pencegahan Covid-19 dan meningkatkan kedisiplinan terhadap protokol kesehatan. Pemilihan ungkapan itu juga mengacu pada tagline Kota Madiun sebagai Kota Pendekar.
Selama menjalani MPLS sejak Senin hingga Rabu, 15 Juli 2020, peserta dilibatkan dalam penyampaian informasi seputar Covid-19. Mereka diterjunkan ke tempat-tempat yang banyak didatangi orang dengan difasilitasi bus pariwisata Pemkot Madiun. “Anak-anak memberikan edukasi kepada anak-anak,” ujar Maidi.
BACA JUGA: Pandemi Covid-19, Sekolah di Mojokerto Tetap Gelar MPLS
Sedangkan bagi siswa baru yang tidak menjadi peserta upacara tetap mengikuti MPLS secara daring dari rumah. “Kegiatan ini juga bisa disaksikan dari rumah secara online,” kata mantan Sekda Kota Madiun ini.
Disinggung tentang pelaksanaan kegiatan belajar tatap muka di sekolah, wacana itu masih akan dikomunikasikan dengan orang tua/wali murid.
Yang jelas, pihak Pemkot telah menyiapkan untuk pembelajaran tatap muka. Para guru sudah mengikuti rapid test atau tes cepat Covid-19 dan hasilnya negatif. “Akan kami omongkan dengan orang tua. Kalau nanti masuk (sekolah) apa yang harus dilakukan,” ujar Maidi.