Bakal Calon Wali Kota Positif Covid-19, Seluruh Staf KPU Surabaya Tes Swab

Restu C Widari

Jumat, 11 September 2020 - 13:00

Editor

Ishomuddin
bakal-calon-wali-kota-positif-covid-19-seluruh-staf-kpu-surabaya-tes-swab

Pilkada Serentak 2020

JATIMNET.COM, Surabaya – Pemkot Surabaya akhirnya memberikan fasilitas tes swab gratis pada seluruh staf Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya untuk mendeteksi Covid-19.

Apalagi, salah satu bakal calon Wali Kota dalam Pilwali Surabaya 2020 yang telah mendaftar di KPU setempat terkonfirmasi Covid-19 dan sedang melakukan isolasi mandiri.

Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya M Fikser mengatakan pemeriksaan swab gratis ini diikuti seluruh petugas KPU Surabaya. Sementara bagi Komisioner KPU sudah melakukan tes swab secara mandiri.

BACA JUGA: Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin Akui Terpapar Covid-19

"Seluruh petugas yang ada di Sekretariat KPU ada sekitar 46 orang. Dari 46 orang itu sudah dilakukan swab hari ini setengah (sebagian). Besoknya setengah lagi dilaksanakan di Gelora Pancasila," kata Fikser, Jumat, 11 September 2020.

Selain itu, sejak tanggal 8 September 2020, penyemprotan disinfektan juga telah dilakukan di kantor KPU Surabaya secara berkala. Menurut Fikser, hal ini dilakukan dalam rangka penanganan pencegahan Covid-19 di ruang publik.

"Untuk penyemprotan yang nanti di dalam kantor KPU itu dilakukan secara mandiri oleh KPU sendiri. Jadi ini bagian dari bagaimana melakukan penanganan pencegahan di tempat-tempat ruang publik," ia mengungkapkan.

Apalagi, saat ini Kantor KPU Surabaya menjadi salah satu tempat dalam tahapan Pilkada 2020.

Fikser yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Surabaya ini menjelaskan hasil pemeriksaan swab kepada seluruh petugas KPU itu bisa diketahui 2-3 hari ke depan.

BACA JUGA: Satu Bakal Calon Kepala Daerah di Surabaya dan Sidoarjo Positif Covid-19

Namun, data hasil swab tersebut harus dikirimkan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan akan disampaikan ke Pemprov Jatim. Data yang diterima dari Pemprov itu selanjutnya dilakukan cleansing data.

"Dari hasil itu maka dapatlah data yang baru itu untuk dilakukan tracing (pelacakan). Karena bisa saja ada yang pernah dilakukan swab. Nah, yang belum pernah swab hasilnya positif inilah yang dilakukan tracing," ia memaparkan.

Fikser kembali mengimbau kepada masyarakat agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. "Protokol kesehatan berlaku kepada siapa saja. Standar protokol kesehatan yang sudah disampaikan pemerintah itu patuh dilaksanakan," ia memungkasi.

Baca Juga