Minggu, 09 March 2025 05:00 UTC
Anggota Komisi A DPRD Jatim Sumardi. Foto: Jatimnet.com
JATIMNET.COM, Mojokerto – Anggota Komisi A DPRD Jawa Timur Sumardi angkat bicara terkait kebijakan strategis Presiden RI dalam memperkuat ekonomi desa melalui pembentukan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.
Ia berharap keberadaan Kopdes Merah Putih yang tersebar di Indonesia termasuk di Jawa Timur mampu bersinergi dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di masing-masing desa terutama dalam menggali potensi di masing-masing desa.
Beberapa waktu lalu, Presiden RI Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta.
Dalam pertemuan kali itu, pemerintah menetapkan kebijakan strategis untuk memperkuat ekonomi desa melalui pembentukan Kopdes Merah Putih yang akan dibangun di 70 ribu hingga 80 ribu desa di seluruh Indonesia.
BACA: Reses Perdana 2025, Warga Bareng Sampaikan Harapan ke Anggota DPRD Jatim Sumardi
“Kalau BUM Desa itu kepanjangan lebih urus infrastruktur desa. Dengan hadirnya Koperasi Merah Putih di semua desa bisa dimaksimalkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa,” ujar Sumardi, Sabtu, 8 Maret 2025.
Politikus Partai Golkar tersebut menambahkan Kopdes Merah Putih dapat mengelola gerai sembako, obat murah, apotek desa, unit usaha simpan pinjam koperasi, klinik desa, fasilitas ruangan berpendingin, dan distribusi logistik.
Selain itu, koperasi tersebut akan menjadi aggregator bagi upaya peningkatan harga produk pertanian dari desa sekaligus stabilisator inflasi.
”Koperasi Desa Merah Putih harus mampu memperpendek rantai pasok dan melancarkan distribusi barang dan jasa hingga ke tingkat desa. Jadi, konsumen akhir akan memperoleh biaya lebih rendah,” ujarnya.
Politikus yang juga pengusaha ini mengatakan selain menjadi motor penggerak ekonomi desa, Kopdes Merah Putih juga diharapkan mampu mengatasi jeratan pinjaman online (pinjol), tengkulak, dan rentenir yang selama ini membebani masyarakat desa.
Sumardi memastikan bahwa koperasi ini akan memberikan akses permodalan yang lebih sehat dan berkeadilan bagi masyarakat desa.
Kopdes ini hadir sebagai representasi negara untuk melindungi masyarakat desa dari sistem pinjaman informal yang tidak memiliki mekanisme perlindungan hukum.
BACA: Nguri-Nguri Budaya, Anggota DPRD Jatim Sumardi Gelar Sarasehan bersama Seniman dan Budayawan Jombang
“Koperasi ini hadir sebagai mewakili negara. Negara hadir untuk menyelamatkan mereka. Memutus jangan sampai mereka tergantung kepada tadi pinjol, tengkulak, rentenir yang tidak bisa dipertanggungjawabkan secara hukum,” katanya.
Terkait kekhawatiran peran yang tumpang tindih antara BUMDes dan Kopdes, Sumardi memastikan bahwa justru BUM Desa dan Koperasi Desa Merah Putih bisa saling bersinergi.
“Apa yang tidak ada di BUM Desa tentunya bisa diisi oleh Koperasi Merah Putih, begitu sebaliknya. Harus saling mengisi satu sama lain. Banyak potensi yang bisa dimaksimalkan oleh keduanya,” katanya.
Terpisah, beberapa waktu lalu, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menambahkan bahwa koperasi ini akan menjadi pusat kegiatan ekonomi desa, termasuk sebagai tempat penyimpanan dan penyaluran hasil pertanian masyarakat.
“Satu yang diputuskan, yaitu dibentuknya Koperasi Desa Merah Putih, jadi disingkat Kopdes Merah Putih. Nah, itu akan dibangun di 70 ribu desa,” kata Zulhas dalam keterangan persnya.