Senin, 23 March 2020 03:45 UTC
Direktur Utama PDTS Kebun Binatang Surabaya, Chairul Anwar
JATIMNET.COM, Surabaya – Untuk mengantisipasi dan meminimalisir penyebaran Corona Virus atau Corona Virus Diesease 2019 (COVID-19), hampir sepekan ini Kebun Binatang Surabaya (KBS) ditutup sementara dan tidak dapat menerima kunjungan.
Direktur Utama PDTS Kebun Binatang Surabaya, Chairul Anwar mengatakan, penutupan sudah dilakukan sejak tanggal 17 MAret 2020, dan akan dilakukan hingga 29 Maret mendatang. Hal ini tidak lain untuk menindaklanjuti kebijakan pemerintah provinsi dan kota
“Dalam upaya untuk bersama-sama menjaga bagaimana Kota Surabaya ini khususnya, menjadi kota yang betul-betul bisa menghindari penyebaran COVID-19 yang banyak sekali meresahkan masyarakat seluruh Indonesia dan dunia.” kata Chairul Anwar, Sabtu 21 Maret 2020.
Menurut Chairul sudah menjadi suatu kewajiban yang utama bagi KBS untuk melakukan langkah preventif dalam upaya mencegah wabah Virus Corona ini agar tidak masuk di zona atau lingkungan KBS.
BACA JUGA: Jumlah Terus Bertambah, 41 Positf COVID-19 di Jatim
Sebab KBS salah satu lembaga konservasi dan merupakan paru-paru Kota Surabaya, serta menjadi indikator sukses atau tidaknya pemenuhan hygiene dan sanitasi kehidupan masyarakat Kota Surabaya dan secara nasional.
“Tentunya kita mengaktifkan kewaspadaan ini sebenarnya sebelum ada isu terkait dengan Corona. KBS juga sudah melakukan langkah-langkah preventif terkait dengan pencegahan adanya wabah penyakit, baik itu untuk kepentingan satwa maupun untuk kepentingan sumber daya manusianya,” terangnya.
Langkah preventif itu sendiri seperti di seluruh pintu utama dan pintu keluar-masuknya mobil sudah disiapkan scan temperature. Termasuk melakukan salah satu standar protokol dengan tidak diperbolehkan masuk sebelum mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer yang telah disediakan untuk seluruh personal masuk. Baik itu karyawan internal KBS, tamu, maupun supplier loading.
BACA JUGA: Imbas COVID-19, Jumlah Penumpang Kereta Api Daop 8 Turun
“Kalau sampai nanti ada yang melebihi dari standar suhu tubuh yang ditetapkan berdasarkan standar medis 37 derajat, itu langsung kita pinggirkan dan kita lakukan isolasi. Kalau itu tamu, langsung kita minta untuk tidak boleh masuk ke lingkungan KBS. Tapi kalau untuk karyawan, langsung kita bawa ke rumah sakit. Kemudian juga untuk yang lain misalnya itu petugas rutin yang akan masuk ke KBS kita lakukan semua standar protokol seperti itu,” tegasnya.
Kendati demikian, Chairul memastikan bahwa sampai detik ini seluruh lalu lintas keluar masuknya karyawan maupun tamu KBS dalam kondisi zero.
Oleh karena itu untuk menjaga stabilitas situasi, otomatis KBS juga sudah melakukan kegiatan penyemprotan disinfektan di seluruh titik-titik yang menjadi meeting point.
“Hand sanitizer disediakan di zona-zona yang sudah tersebar baik didalam maupun diluar KBS. Kemudian juga kita sudah menyediakan keset untuk filter kaki yang dilaburi dengan disinfektan dan juga ada spray untuk mendeteksi dari atas sampai ke bawah tubuh,” ungkapnya.
BACA JUGA: Gedung Isolasi Bagi ODP Dengan Gejala Ringan Covid-19 Tengah Disiapkan
Tak hanya itu, kegiatan seluruh karyawan selama dua minggu KBS ditutup sementara ini tetap masuk seperti biasa. Mereka juga sudah dibagi dalam zona-zona dimana untuk department supporting melakukan kerja bakti massal secara terjadwal dari sudut zona depan sampai belakang.
Sementara untuk menjaga bagaimana siklus situasi lingkungan KBS tetap terpantau di luar dari jam operasional kerja (sore-malam), model sistim shift karyawan konservasi tetap masuk juga sudah diberlakukan.
“Untuk membantu teman-teman konservasi melakukan rekondisi dari pemenuhan hygiene dan sanitasi, supaya animal welfare (kesejahteraan satwa) kita tetap terjaga,” ujar Chairul.
BACA JUGA: Keluarkan Surat Edaran, Risma Imbau Warganya Tingkatkan Kewaspadaan COVID-19
Kemudian, pihaknya juga sudah memberikan informasi dan tata cara terkait bagaimana penanganan Virus Corona ini dilingkungan KBS, dalam bentuk banner dan foto.
Nah yang terpenting, selama KBS ditutup sementara, satwa-satwa yang sebelumnya secara penuh melakukan kegiatan show case ke pengunjung juga sudah di istirahatkan.
“Sekarang mereka (satwa) kita beri kesempatan untuk istirahat lebih banyak dan lebih sering dimandikan secara berkala, dan juga untuk dilakukan pengecekan terhadap seluruh body data kesehatannya dari dokter hewan yang ada di lingkungan KBS,” imbuhnya.