Sabtu, 28 November 2020 04:20 UTC
KESIAPAN PERSONEL: TNI Polri bersama Linmas menggelar acara apel bersama di Alun-Alun Ponorogo untuk mengecek kesiapan pasukan dalam pengamanan pemilukada pada 9 Desember, Sabtu 28 November 2020. Foto: Gayuh.
JATIMNET.COM, Ponorogo – Sekitar 5 ribu personel siap mengamankan jalannya proses Pilkada Kabupaten Ponorogo. Sebelum disebar, personel dari TNI/Polri bersama Linmas dipersiapkan dengan menggelar acara apel bersama di Alun-Alun Ponorogo untuk mengecek kesiapan pasukan dalam pengamanan pemilukada pada 9 Desember.
Kapolres Ponorogo, AKBP Mochammad Nur Aziz mengakui pihaknya akan menurunkan sekitar 5000 pasukan untuk mengamankan pemilukada. Polres Ponorogo sendiri menyiapkan sejumlah 650 personel, Bantuan Kendali Operasional (BKO) dari Polres Madiun, Magetan dan Brimob sejumlah 30 pasukan.
“Ada juga bantuan dari TNI 250 pasukan, Dalmas Polda 67 pasukan, dan Linmas sejumlah 4600 anggota,” kata Azis, Sabtu 28 November 2020.
Sejumlah pasukan tersebut sedianya akan melaksakan pengamanan mulai tanggal 6 Desember 2020. Mulai dari pengamanan distribusi logistik sampai dengan pengamanan pelaksanaan Pilkada. “Pergeseran kotak suara kita nanti berkoordinasi dengan KPU, terus bergeser ke kecamatan ke desa,” ucap Azis.
BACA JUGA: Bawaslu Ponorogo Mencatat 28 Pelanggaran Kampanye Terkait Protokol Kesehatan
Azis menilai pada pemilukada tahun 2020 ini di Ponorogo tidak ada TPS yang rawan secara keamanan. Hanya saja beberapa TPS memang bisa berpotensi terganggu dengan bencana alam karena posisi geografis yang kurang stabil seperti di daerah pegunungan.
“Untuk tensi Politik aman, kondusif, paslon maupun timsesnya menjaga kondusifitas supaya Ponorogo aman terkendali,” terang Azis.
Sementara itu Plt Bupati Ponorogo Soedjarno, berharap seluruh jajaran menjaga keamanan dan Ketertiban dan kesehatan, tentunya agar kesiapan kedepan berbagai elemen tersebut dapat mensukseskan pemilukada ditengah pandemi Covid-19.
“Kondisi pandemi seperti ini kesiapsiagaan, kehati-hatiannya KPU mengatur jam satu TPS berapa pemilih bisa serentak, masyarakat sadar akan menjaga protokol kesehatan,” pungkas Soedjarno.