Sabtu, 22 August 2020 08:20 UTC
PENYEBARAN. Gerbang Masuk Pabrik Rokok PT SN di Desa Sumberejo, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Foto : Zulkiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo - Sebanyak 42 karyawan pabrik rokok PT SN di Desa Sumberejo, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, dilaporkan terkonfirmasi positif Corona Virus Disease atau Covid-19.
Mengenai hal tersebut, Koordinator Pengamanan dan Gakkum Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto mengatakan, bahwa dari 42 karyawan terkonfirmasi 31 orang di antaranya merupakan warga Kabupaten Probolinggo.
Sedangkan 11 sisanya, adalah warga luar kabupaten setempat. Kepastian adanya karyawan terkonfirmasi positif tersebut diperolehnya dari dr Mia selaku penanggung jawab perusahaan rokok setempat.
"Awalnya informasi datangnya dari Jakarta, namun selang beberapa hari data keluar dan benar, ada 31 karyawan diantaranya yang berasal dari Kabupaten Probolinggo, terang Ugas, Kamis 20 Agustus 2020 lalu.
BACA JUGA: Diduga Ada yang Positif Covid-19, RSUD Waluyo Jati Kraksaan Ditutup
Ugas menjelaskan, jika pihak perusahaan sebenarnya sudah menyediakan ruang isolasi mandiri, bagi para karyawan yang terpapar Covid-19 dimana Lokasinya berada di Kecamatan Tiris.
Sayangnya, setelah dicek oleh pihak satgas, kurang memenuhi standard protokol kesehatan. Sehingga Bupati Probolinggo, memberikan solusi dan berhasil menemukan ruang isolasi yang lebih representatif.
Sementara Kasi PGA dan Keuangan PT SN, Ahmad Nur Susilo menyebutkan, jika pihak perusahaan sebenarnya telah ketat menerapkan protokol kesehatan. Setiap harinya, terang Ahmad perusahaan bahkan selalu memberikan masker secara gratis bagi para karyawan, yang jumlahnya sekitar 2500 orang.
"Selain masker, ada juga multi vitamin untuk semua karyawan. Mereka juga dijemur, setiap pagi,"jelasnya kepada wartawan Jum'at 21 Agustus 2020 malam.
BACA JUGA: Pasien Covid-19 Klaster Pelangi Terus "Membayangi" di Probolinggo
Lanjutnya, karyawan yang akan masuk pabrik, bahkan di cek suhu tubuhnya satu persatu. Dan saat di tempat kerja, karyawan tetap di perintahkan untuk menerapkan physical distancing.
"Untuk yang di dalam area pabrik, kami ketat sekali. Tapi yang diluar pabrik itu, kami tidak tahu. Mungkin karyawan terpapar dari tempat wisata atau acara pernikahan," katanya.
Ahmad menambahkan, perusahaan juga telah menerapkan rapid tes bagi karyawan, setiap 21-25 hari sekali. Dan jika didapati ada yang reaktif, maka dilanjutkan ke pemeriksaan swab dan isolasi.
BACA JUGA: Pasien Covid-19 di Probolinggo Bertambah, dari ASN hingga Klaster KTI
"Kami juga berikan edukasi positif, kepada karyawan baik lewat pesan singkat maupun radio. Namun nyatanya, masih ada karyawan yang terpapar Covid-19,"tandas pria yang juga Ketua Satgas Covid-19 PT SN tersebut.
Disinggung soal lockdown atau penutupan pabrik sementara, Ahmad menyebut bukan wewenangnya. Namun demikian, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Satgas Kabupaten Probolinggo.
Sekadar informasi, PT SN merupakan mitra perusahaan rokok ternama PT GG. Rokok yang diproduksi oleh PT SN dikenal sebagai rokok kretek, khas lintingan PT GG.