Logo

19 Paten Dosen UK Petra Berhasil Dapat Penghargaan LLDIKTI Wilayah VII

Reporter:,Editor:

Sabtu, 04 September 2021 03:00 UTC

19 Paten Dosen UK Petra Berhasil Dapat Penghargaan LLDIKTI Wilayah VII

Dosen UK Petra, Felix Pasila mendapatkan penghargaan dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Jawa Timur.

JATIMNET.COM, Surabaya - Salah satu dosen UK Petra, Felix Pasila mendapatkan penghargaan dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Jawa Timur.

Sebagai informasi, Felix Pasila merupakan Dosen Program Studi Teknik Elektro yang juga Kepala Sentra Inovasi dan Kewirausahaan (SIK) UK Petra. Ia mengaku kaget saat diinformasikan mendapat penghargaan.

“Puji Syukur. Saya baru tahu sehari sebelumnya. Saya sangat senang sebab ada perubahan mindset penelitian harus berujung ke paten atau intellectual property dan implementasi ke masyarakat yang getol saya lakukan sejak tahun 2017 akhirnya membawa hasil recognition,” kata Felix.

Ia mendapat penghargaan sebagai Dosen Inventif Terpuji yang diberikan oleh LLDIKTI Wilayah VII Jatim. Hal ini diberikan atas kinerja Felix yang mampu menghasilkan 19 karya yang telah dipatenkan sejak tahun 2017-2020. Penghargaan diberikan langsung oleh Kepala LLDIKTI Wilayah VII Prof. Dr. Ir. Suprapto.

Baca Juga; Rangkaian 60 tahun UK Petra, Adakan Bincang Buku Tentang Indonesia Pasca Pandemi

“Sesuai slogan Kemerdekaan Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh jadi kami memilih dan memberikan penghargaan kepada yang tangguh-tangguh agar memberikan inspirasi kepada yang lain. Kemudian dapat menumbuhkan kinerja teman-teman yang lain,” kata Suprapto.

Lebih lanjut, Felix pun berbicara mengenai salah satu 19 karyanya yang telah dipatenkan tersebut. Salah satunya berjudul Alat Terapi Elektrik Untuk Membunuh Virus yang dipatenkan pada tahun 2021. Alat ini untuk membantu orang yang terpapar virus dengan ciri-ciri tanpa gejala. Caranya dengan mengeliminasi virus 10 centimeter dari mulut atau hidung.

“Alat terapi ini memiliki tiga fungsi. Pertama memberi terapi sauna hingga 60 derajat (proses oksidasi). Kemudian memberikan herbal terapi (oksidasi) dan fungsi ketiga memberikan terapi inflamasi (antioksidan),” kata pria kelahiran Kendari itu.

Baca Juga; 30 Mahasiswa UK Petra Lolos Magang Berkualitas dan Studi Independen

Felix menyebutkan idenya muncul awal tahun 2020 lalu. Ia memastikan sudah ada prototype dan sudah diuji coba ke RSUD Bangkalan. Hingga kini alat tersebut telah ada lima prototype dan telah dicobakan ke lebih dari 10 orang.

“Harga jualnya sekitar 30 juta per unit untuk versi umum dan 15 juta untuk versi mobile. Di Surabaya kini sedang tahap proses uji coba. Hasilnya belum bisa diklaim secara klinis akan tetapi testimoni yang menggunakannya proses penyembuhan dari positif ke negatif menjadi lebih cepat,” ia memaparkan.

Sementara itu, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UK Petra Dr. Ribut Basuki yang mengatur SIK UK Petra itu menyatakan kebahagiaannya mendengar prestasi ini.

“Tentu saja kami senang dan bangga. Semoga semakin banyak dosen UK Petra yang lebih memanfaatkan SIK UK Petra agar dapat difasilitasi untuk terus melakukan P2M, publikasi dan inovasi,” kata Dr. Ribut Basuki.