Selasa, 12 July 2022 00:20 UTC
Ilustrasi Jemaah saat menjalankan ibadah di Tanah Suci Makkah. Foto: Bruriy/Dokumen
JATIMNET.COM, Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) RI mencatat 41 jemaah haji asal Indonesia wafat selama penyelenggaraan tahun ini. Sebanyak 14 di antaranya meninggal selama fase puncak haji sejak 8 Zulhijah 1443 H atau 7 Juli 2022 di Makkah, Arafah, maupun Mina.
Kepala Satuan Operasional Arafah, Muzdalif, dan Mina, Nasrullah Jasam mengatakan bahwa 14 jemaah yang wafat selama fase puncak haji terdiri atas satu orang di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Arafah, enam di KKHI Makkah, dan tujuh di KKHI Mina.
BACA JUGA : Jemaah Haji Sudah Ada yang Meninggal, Kemenag Lamongan Masih Belum Ada Pembahasan Asuransi
“Jika disandingkan dengan angka kematian pada hari yang sama untuk lima tahun terakhir, saat ini adalah yang paling sedikit. Angka penurunannya sangat signifikan,” ujar Nasrullah.
Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), hingga hari ke-38 operasional haji di tahun 2015 misalnya, ada 380 jemaah wafat. Sementara pada 2016, ada 149 jemaah wafat. Tiga tahun berikutnya, angka kematian pada angka 274 (2017), 154 (2018), dan 151 (2019).
BACA JUGA : Empat JCH Situbondo Diberangkatkan Setelah Tertunda Karena Positif Covid-19
Sebagian jemaah haji Indonesia hari ini mulai meninggalkan Mina setelah menyelesaikan ritual lempar jumrah. Mereka akan kembali ke Makkah. Setelah ini, para jemaah akan melakukan tawaf ifadah, sa'i dan tahallul untuk menyempurnakan ibadah hajinya. Jemaah yang telah selesai menyelesaikan ibadah hajinya akan langsung pulang ke tanah air.
Menurut data dari Kemenag RI, kloter pertama pemulangan jemaah haji ke tanah air akan dimulai pada Sabtu mendatang, 16 Juli 2022.
Tempo.Co
