
AKRAB. Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa disambut Ketua Umum PSHT saat peringatan seabad perguruan silat itu di Kota Madiun, Jumat, 2 September 2022. Foto. Nd.Nugroho
JATIMNET.COM, Madiun – Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) menggelar puncak acara peringatan100 tahun berdirinya perguruan silat itu, Jumat, 2 September 2022. Acaranya digelar di Graha Krida Budaya PSHT Pusat Madiun dan dihadiri Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Sejumlah tokoh politik nasional juga hadir dalam kegiatan itu. Mereka seperti Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti dan sejumlah anggota DPD RI. Selain itu, Anggita DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum PSHT Moerdjoko mengukuhkan Jenderal Andika Perkasa sebagai warga kehormatan PSHT. Hal ini ditandai dengan pemakaian seragam berwarna hitam, kebesaran perguruan silat itu.
"Saya ucapkan terima kasih. Saya belum pernah latihan tapi dikasih kehormatan," ujar Andika usai mengikuti kegiatan bertajuk Satu Abad Terate untuk Dunia itu.
BACA JUGA : H-1 Seabad PSHT, Polres Madiun Lakukan Penyekatan di 13 Titik
Namun demikian, ia menyatakan juga rutin melakukan olahraga sebagaimana yang dilakukan para warga PSHT. Oleh karena itu, ia menyebut pencak silat merupakan bagian dari gaya hidup dan pelestarian budaya.
"Kalau olahraga secara fisik, iya (saya melakukan secara rutin). Karena ini (pencak silat) menjadi gaya hidup," ujar panglima TNI.
Dalam kesempatan itu, Jenderal Andika juga mengingatkan tentang sosok Ki Hadjar Hardjo Oetomo selaku pendiri PSHT. Menurut dia, banyak keteladanan yang perlu dipetik dan diteruskan oleh generasi penerus.
"Beliau orang biasa yang memiliki leadership, waktu itu anak muda yang punya visi dsn food Will DS. Bisa bukan karena dari keluarga ningrat.beliau bisa mewujudkan sehingga 100 tahun lalu (PSHT) ada sampai sekarang," ia menjelaskan.
BACA JUGA : 1 Suro, PSHT Tiadakan Tradisi Nyekar
Ketua Dewan Pusat PSHT Issoebiantoro menyatakan bahwa pengukuhan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menjadi warga kehormatan karena persamaan latar belakang. PSHT dan TNI sama-sama memiliki sejarah dalam perjuangan dan menjadi bagian dari perebutan kemerdekaan.
"Perjuangan oleh para tokoh (PSHT dan TNI Angkatan Darat) dari bawah. Hingga sekarang masih berkesinambungan," ungkap dia.