
Reporter
ZulafifSabtu, 14 Maret 2020 - 03:01
Editor
Bruriy Susanto
MELURUG. Kerumunan Warga Saat Melurug Mapolsek Bantaran, Minta Keadilan Soal Salah Tangkap Pelaku Pencurian Sapi.
JATIMNET.COM, Probolinggo - Sejumlah warga Dusun Macan, Desa Karanganyar, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo, Jumat 13 Maret 2020 ngluruk Kantor Mapolsek Bantaran
Mereka tak terima, seorang warganya bernama Sapi (60) yang kesehariannya diketahui sebagi petani ditangkap polisi, atas tuduhan salah satu bagian pencurian sapi.
Seorang warga Untung mengungkapkan, informasi diterimanya Sapi ditangkap polisi saat hendak mencari rumput sebagai pakan ternak. Saat itu korban tiba-tiba dicegat petugas, dan langsung dilakukan penangkapan.
BACA JUGA: Pedagang Sapi Probolinggo Dibacok Perampok
"Tak terima dianggap pencuri, korban berontak dan melawan. Tapi korban malah dipukuli, di bagian wajah, ulu hatinya dan tepi matanya," katanya, Jumat 13 Maret 2020.
Senada disampaikan perangkat Desa Karanganyar, Sugiarto. Menurutnya korban kesehariannya merupakan seorang petani, berdagang jagung, buah dan bukan penjaga sapi curian.
"Warga ini ke polsek, bermaksud meminta keadilan, karena warga yakin Sapi bukanlah pencuri. Kami terima, jika sapi memang terbukti bersalah. Tapi kalo Sapi benar, warga minta keadilan," ungkapnya.
BACA JUGA: Demi Kemaslahatan, Pria Bojonegoro Beli Sapi dengan Upal
Sekadar informasi, Sapi sendiri telah dibawa polisi dan keluarga ke RSUD dr Mohammad Saleh, Kota Probolinggo guna menjalani visum. Kerumunan warga, tak hanya ada di Polsek Bantaran namun juga RSUD dr Mohammad Saleh.
Sementara Kapolres Probolinggo, AKBP Ferdy Irawan menyebut, jika Sapi diamankan karena terjadi miss komunikasi. Saat itu petugas yang sebelumnya mendapatkan laporan warga, adanya sapi yang hilang. Petugas langsung melakukan penyelidikan, dan pencarian.
Petugas kemudian menemukan sapi dimaksud di satu tempat, namun saat petugas melakukan pengamatan siapa yang akan mengambilnya, sapi (korban) kebetulan ada di sekitar lokasi.
Petugas kemudian menghampiri korban, namun akhirnya terjadi miss komunikasi, sampai akhirnya korban diamankan ke Mapolsek Bantaran.
"Sebetulnya terjadi miss komunikasi, antara petugas dan korban. Korban pun juga telah menjalani pemeriksaan, dengan menghadirkan kepala desa. Tapi secara internal, kami akan turunkan tim untuk mengecek fakta sebenarnya atas kejadian ini,"jelasnya.
Terkait soal adanya pemukulan sendiri, Kapolres menyebut pihaknya telah membawa pelaku ke rumah sakit, guna dilakukan visum.