Selasa, 01 March 2022 03:20 UTC
PEMBANGKIT. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (tiga dari kanan) meresmikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kepulauan Sumenep, Sabtu, 30 November 2019. Foto: Pemprov Jatim
JATIMNET.COM, Surabaya – Wakil ketua DPRD Jawa Timur Achmad Iskandar menyoroti masalah listrik yang ada di Pulau Madura.
Dia meminta Perusahaan Listrik Negara (PLN) bergerak cepat menyelesaikan masalah tersebut karena listrik merupakan salah satu hajat hidup manusia yang harus dipenuhi.
“Harus segera diselesaikan masalahnya. Karena listrik dibutuhkan untuk roda perekonomian masyarakat Madura. PLN harus gerak cepat untuk mencari masalahnya, jangan sampai berlarut-larut. Karena pemenuhan listrik ini sangat vital sekali,” ujarnya, Selasa, 1 Maret 2022.
Dia menjelaskan listrik memiliki peran yang cukup banyak untuk perekonomian masyarakat di Madura.
"Kehidupan manusia tak lepas dari pemenuhan listrik. Sangat tergantung sekali, sehingga ini yang mendesak untuk dipenuhi jika tak ada listrik,” katanya.
BACA JUGA: PLN dan Pemkot Surabaya Dukung Tambahan Pasokan Listrik ke Madura
Iskandar mengucapkan terima kasih atas gerak cepat Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang turun langsung berkoordinasi dengan pihak terkait.
“Kami apresiasi gerak cepat Bu Gubernur yang memperhatikan pemenuhan pasokan listrik di Madura yang mengalami padam beberapa hari. Ini membuktikan Bu Gubernur sangat memperhatikan kesejahteraan masyarakat Madura,” ujarnya.
Sebelumnya, Khofifah mengimbau masyarakat Madura bijak mengonsumsi listrik guna mengurangi dampak pemadaman terutama di sektor rumah tangga dan industri.
Caranya dengan menghemat penggunaan lampu ataupun alat elektronik yang tidak penting digunakan dan pemanfaatan genset bagi sektor industri.
Sekedar diketahui, listrik sebagian wilayah Madura padam akibat adanya gangguan penghantar 150 Kilo Volt (kV) Ujung – Bangkalan.
BACA JUGA: PLTD dan PLTS di Kepulauan Sumenep Diharapkan Dorong Perekonomian Daerah
Dampaknya terjadi pemadaman listrik secara bergilir yang sudah berjalan selama lima hari di Pulau Garam tersebut.
Tak hanya itu, akibat gangguan tersebut menyebabkan kehilangan beban listrik sebesar 73,35 Mega Watt dan mengakibatkan sering padam di beberapa wilayah di Madura.
Sembari menunggu perbaikan atau penormalan kabel atau jaringan, PLN saat ini melakukan pembagian beban atau pemadaman bergilir di Pulau Madura.
Namun, PLN telah memberikan dukungan genset mobile untuk kegiatan pondok pesantren dan tempat ibadah di Madura dengan total 73 unit genset dengan kapasitas 4367,60 kVA dari Jakarta Raya, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.