PLTD dan PLTS di Kepulauan Sumenep Diharapkan Dorong Perekonomian Daerah

A. Baehaqi

Reporter

A. Baehaqi

Minggu, 1 Desember 2019 - 01:14

pltd-dan-plts-di-kepulauan-sumenep-diharapkan-dorong-perekonomian-daerah

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa (tiga dari kanan) meresmikan pengoperasian PLTD dan PLTS di Kepulauan Sumenep, Sabtu 30 November 2019. Foto: IST.

JATIMNET.COM, Surabaya – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dan delapan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kepulauan Raas, Sumenep, Madura.

Untuk PLTD total berkapasitas 800 Kw, sedangkan PLTS, yakni PLTS Tonduk dengan kapasitas 200 kWp, PLTS Goa Goa 200 kWp, PLTS Masakambing 50 kWp, PLTS Pagerungan Kecil 50 kWp, PLTS Paliat 100 kWp, PLTS Sakala 100 kWp, PLTS Sabuntan 100 kWp, dan PLTS Saubi 150 kWp.

“Kami mengapresiasi segala upaya yang telah dilakukan PLN, yang bersinergi dengan Pemprov Jatim hingga akhirnya dapat meresmikan pembangkit listrik untuk pulau-pulau di sekitar Kabupaten Sumenep,” ujar Khofifah dalam keterangan resminya, Sabtu 30 November 2019.

BACA JUGA: Bangun PLTS, Pemerintah Bebaskan Lahan di Masalembu

Mantan menteri sosial itu berharap, listrik yang sudah mengalir di sejumlah kepulauan Sumenep bisa menjadi trigger perekonomian sekitar. Pengoperasian cold storage untuk produk perikanan nelayan bisa semakin lama.

Pun demikian dengan sektor pelayanan masyarakat, seperti fasilitas kesehatan dapat lebih maksimal. “Tadarus Al Quran bisa lebih lama karena listriknya cukup. Mau melakukan program UMKM juga bisa lebih semangat lagi karena listriknya memadai,” ungkapnya.

Sementara itu, diresmikannya PLTD Pulau Raas dan 8 PLTS di Kepulauan Sumenep ini untuk mewujudkan rasio elektrifikasi 100 persen di Jawa Timur pada 2020. Ketua Komisi D DPRD Jawa Timur Kuswanto berharap target tersebur benar-benar terealisasikan.

BACA JUGA: Pembangunan PLTS Masalembu akan Dimulai 2020

Data Komisi D DPRD Jawa Timur beberapa daerah di Jatim yang masih rendah rasio elektrifikasinya, yaknj Sumenep baru 64.99 persen, Sampang 74.03 persen, Bondowoso 79.59 persen, Pamekasan 80.49 persen, Kabupaten Probolinggo 82.51 persen, serta Situbondo 84.27 persen.

“Karena listrik merupakan kebutuhan dasar masyarakat dan dapat mendongkrak usaha rumahan atau UMKM, yang pada akhirnya bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Jatim,” Kuswanto menjelaskan.

Baca Juga