Selasa, 23 February 2021 02:00 UTC
Ilustrasi Penanganan Pasien Covid
JATIMNET.COM, Surabaya - Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi dikabarkan positif Covid-19. Padahal politikus PDI Perjuangan itu sudah mengikuti dua kali vaksinasi Covid-19.
Staf Khusus Rumpun Kuratif Satgas Covid-19 dr Makhyan Jibril Al-Farabi punya penjelasan sendiri terkait hal itu. Menurutnya, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi orang terserang virus SARS CoV-2.
Pertama, kata dia, antibodi yang baru terbentuk 14 hari setelah vaksin dosis kedua. "Jadi, bukan berarti setelah dapat vaksinasi itu kemudian orang itu langsung kebal terhadap Covid-19. Vaksinasi itu sebenarnya melatih kekebalan tubuh terhadap virus," ujar Jibril, Selasa 23 Februari 2021.
Selain karena waktu pembentukan antibodi untuk melawan virus dalam tubuh, Jibril menyebutkan, efikasi (kemampuan mencapai hasil) vaksin Sinovac buatan Cina itu hanya 65 persen.
Baca Juga: Vaksinasi Nakes di RSUD dr Harjono Ponorogo Dihentikan, Ini Alasannya
"Artinya, kalau ada paparan virus itu 100 persen. 65 persen itu tidak kena, tapi 35 persen lainnya masih ada kemungkinan terpapar. Tapi kalau sudah divaksin terus kena, kemungkinan besar gejalanya akan ringan atau tanpa gejala," tegasnya.
Karenanya, Jibril menyebutkan, meski sudah divaksin tidak boleh lengah. Protokol kesehatan harus tetap ditaati. Penggunaan masker, rajin cuci tangan, serta menghindari kerumunan tak boleh dianggap remeh.
Terlebih saat ini vaksinasi belum seluruhnya menyasar masyarakat. Vaksinasi dosis kedua pada gelombang pertama di Jatim sebagian baru saja selesai, belum semua dapat. Sebab itu, pelaksanaan protokol kesehatan harus tetap ditaati.
Baca Juga: Alur Pelayanan Vaksinasi
"Mungkin banyak yang belum memahami itu. Makanya, protokol kesehatan ini harus tetap dialakukan meski sudah menjalani vaksinasi," katanya.
"Bisa dipastikan orang-orang yang terjangkit Covid-19 itu belum ada 14 hari setelah vaksinasi dosis kedua," tandasnya.
Sebelumnya, Wabup Nganjuk Marhaen Djumadi dalam salah satu channel YouTube mengakui terkonfirmasi Covid-19. Di tengah aktivitasnya yang padat meninjau bencana, dia lengah menjaga protokol kesehatan.