Vape Dilarang Dijual Hingga Diketahui Dampaknya Pada Kesehatan

Larangan dilakukan oleh Negara Bagian California.
Dyah Ayu Pitaloka

Rabu, 26 Juni 2019 - 06:04

vape-dilarang-dijual-hingga-diketahui-dampaknya-pada-kesehatan

Vape. Foto: Unsplash

JATIMNET.COM, Surabaya – San Fransisco melarang penjualan vape, alias rokok elektrik, baik melalui toko offline maupun online, hingga dampaknya pada kesehatan diketahui dengan jelas. Aturan ini akan berlaku tujuh bulan sejak ditandatangani, maksimal 10 hari setelah diajukan kepada Wali Kota San Fransisco, Selasa 25 Juni 2019 lalu.

Wali Kota San Fransisco London Breed, diduga akan segera menyetujui proposal aturan tersebut, meskipun terdapat laporan jika langkah protes secara resmi akan dilakukan oleh sejumlah perusahaan.

Aktivis anti vaping menyebut jika perusahaan rokok elektrik sengaja menyasar generasi muda dengan menawarkan produk berbagai rasa.

Kritik mengatakan jika dibutuhkan penelitian ilmiah atas dampak vape terhadap tubuh, serta dugaan jika vape mampu mendorong perokok berpindah menghisap tembakau.

BACA JUGA: Kantor Bea Cukai Malang Musnahkan Jutaan Batang Rokok Ilegal

Awal tahun ini, Administrasi Obat dan Makanan Amerika  Serikat (FDA), regulator nasional, mengeluarkan aturan bagi perusahaan untuk mendaftarkan produk mereka untuk evaluasi, hingga tahun 2021, dikutip dari Bbc.com, Rabu 26 Juni 2019.

Masa tenggat diberlakukan pada Agustus 2018, namun FDA merevisi  dan membutuhkan persiapan tambahan.

Jaksa penuntut San Fransisco Dennis Herrera, yang berkampanye untuk melarang vape, memuji aturan itu dan mengatakan jika aturan itu sangat dibutuhkan, akibat “ pelapasan tanggung jawab” oleh FDA dalam mengatur rokok elektrik”.

Menurut Pusat Kontrol dan Pencegahan penyakit Amerika Serikat, jumlah pengguna produk narkotika di antara remaja di AS meningkat hingga 36 persen tahun lalu. Peningkatan yang disebutkan sebagai dampak dari penggunaan vape.

BACA JUGA: Merokok Shisha Sama Buruknya dengan Tembakau

Di bawah hukum federal, usia 18 tahun adalah batas termuda untuk membeli produk tembakau, meskipun di California dan negara bagian lain, usianya ditambah hingga 21 tahun.

California adalah kota dari Juul Labs, merk vape paling populer di AS.

Juul sebelumnya sepakat untuk memotong penjualan vape pada anak muda, namun dengan penekanan untuk melarang mereka mengakses rokok tembakau.

Vape milik Juul, dengan ukuran yang tak lebih besar dari flash disk, menguasai 70 persen pasar vape.

BACA JUGA: KPAI Sebut Iklan Rokok di Internet Berdampak Parah pada Anak

Juru bicara Juul, Ted Kwong mengatakan, “larangan penuh ini akan mendorong perokok dewasa yang sudah beralih ke vape, kembali merokok tembakau yang mematikan, menghapuskan kemungkinan beralik bagi perokok pemula, dan mendorong pasar gelap, daripada mengatasi akses bagi perokok di bawah umur,”.

“Kami sudah melakukan tindakan paling agresif di industri, untuk mencegah produk kami jatuh pada pengguna di bawah umur, dan melakukan sejumlah tindakan untuk melakukan upaya lebih banyak,”.

Ia mengatakan, produk rokok tembakau tradisional akan “tetap tak tersentuh dengan aturan ini, meskipun mereka telah membunuh lebih dari 40 ribu penduduk California per tahun,”.

Juul, 35 persen dimiliki oleh Altria Group, produsen Marlboro, telah menarik sejumlah rasa populer seperti Mangga dan mentimun, dari toko retail dan menutup saluran media sosial mereka di Instagram dan Facebook.

Baca Juga