Logo

Vaksin Segera Diberikan ke Masyarakat By Name By Address

Reporter:,Editor:

Sabtu, 14 November 2020 01:40 UTC

Vaksin Segera Diberikan ke Masyarakat <em>By Name By Address</em>

MENTERI MENKO: Menko PMK, Muhadjir Effendi (tengah) disela-sela kunjungannya ke RSUD Ibnu Sina Gresik, Jumat 13 November 2020. Foto: Agus

JATIMNET.COM, Gresik - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK RI) Muhadjir Effendy menyebut pemerintah terus berupaya agar vaksin Covid-19 bisa diproduksi massal. 

Dijelaskan, masyarakat yang mendapatkan vaksin akan didata secara terperinci sehingga jelas dan tepat sasaran. “By name, by address, jadi orangnya jelas, dimana dan kenapa dia divaksin, itu harus ada alasan yang jelas," tegasnya saat berkunjung ke Gresik, Jumat 13 November 2020.

Mantan Menteri Pendidikan ini menjelaskan, dari hasil rapat kerja bersama Menkes RI yang sudah disampaikan ke Presiden Joko Widodo, bahwa vaksin bakal diberikan secara gratis kepada 60 juta warga.

BACA JUGA: Berikut Waktu yang Dibutuhkan Agar Vaksin Sinovac Bisa Digunakan di Jatim

“Sudah disampaikan kepada presiden, yang vaksinasi ditanggung oleh pemerintah itu 60 juta, termasuk penerima BPJS, artinya anggota BPJS yang biayanya ditanggung oleh pemerintah seperti peserta PBI (Penerima bantuan iuran),” imbuhnya.

Selain pemberian vaksin gratis, pemerintah juga mendorong masyarakat melakukan vaksinasi mandiri, contohnya, saat karyawan ingin melakukan vaksin yang nantinya dibiayai oleh perusahaan tersebut.

Muhadjir memperkirakan jika tak ada halangan serta semua sudah siap, maka vaksinasi tersebut akan dimulai pada Bulan Desember. “Diperkirakan minggu ketiga Desember, sementara itu, bisa saja berubah,” terangnya.

BACA JUGA: Unair Gandeng PT Biotis Sempurnakan Vaksin Covid-19

Muhadjir menyebutkan, Presiden telah memberikan arahan agar vaksinasi bisa tepat sasaran. Nanti, pemerintah akan menghitung berapa persen wilayah yang terkena dan harus diamankan dengan vaksinasi.

Semisal, jika tentara jumlahnya 600 ribu tapi pihaknya hanya akan vaksinasi 50 ribu saja. Guru dan tenaga pendidik, juga demikian jika ada 4 juta mungkin hanya 1 juta yang divaksin.

“Presiden wanti-wanti vaksinasi Covid-19 by name, by addres, karena tidak semua lokasi harus divaksin, karena itu kalau WHO menerapkan 70 persen dari total penduduk itu asumsinya kalau semua penduduk itu terkena Covid-19,” pungkasnya.