Senin, 09 November 2020 23:00 UTC
KERJASAMA. Staf Ahli Bidang Infrastruktur Kemenristek Ali Ghufron (paling kiri) saat menghadiri penandatangani kerjasama antara Unair dengan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia terkait vaksin Covid-19, Senin, 9 November 2020. Foto: Unair
JATIMNET.COM, Surabaya – Universitas Airlangga (Unair) Surabaya segera menyelesaikan vaksin Covid-19. Penyempurnaan vaksin kerjasama dengan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia itu telah selesai uji tahap satu, dua, dan tiga, yakni tahap menghasilkan rekombinan viral vector adenovirus dan adeno associate virus.
Selanjutnya vaksin yang diberi nama Merah Putih ini akan diuji coba terhadap hewan. Di sinilah peran PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia untuk menyediakan teknologi yang lebih maju.
"Nanti akan dilakukan animal trial mulai dari tikus sampai dengan kera. Kita tak punya fasilitas sampai ke sana," ujar Rektor Universitas Airlangga M. Nasih, Senin, 9 November 2020.
BACA JUGA: Kolaborasi Triple Helix Dibutuhkan dalam Hadapi Pandemi
Unair telah mengembangkan vaksin Merah Putih sejak beberapa bulan terakhir. Saat virus Corona atau yang lebih dikenal dengan Covid-19 merebak di Indonesia. Pengembangan dan penelitian vaksin Covid-19 dilakukan secara masif.
Tidak hanya PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia yang digandeng, Unair juga bekerja sama dengan Kimia Farma untuk penyediaan bahan senyawa obat Covid-19 yang selama ini dikembangkan, termasuk pengembangan reagen Tes PCR.
Terlepas dari itu, menurut Nasih, untuk menyempurnakan vaksin Merah Putih ini masih butuh tahapan lebih lama. Setelah uji coba terhadap hewan berhasil, maka akan dilanjutkan uji coba pada manusia. Fase ini memerlukan waktu panjang.
“Proses masih panjang, tapi kami para akademisi Unair terus bergerak untuk berkontribusi pada bangsa dan negara. Soal nanti penelitiannya dipakai atau tidak, nanti akan diserahkan ke pihak-pihak yang relevan,” katanya.
BACA JUGA: Unair Temukan Alat Pendeteksi Virus Corona, Ini Tanggapan Kemenkes
Direktur Utama PT. Biotis Pharmaceuticals Indonesia, FX Sudirman, berencana mulai mengembangkan vaksin bersama Unair pada Desember 2020. Tahap awalnya uji coba terhadap hewani.
"Ini memang masih awal tapi kebutuhan mendesak. Maka yang harus kita lakukan beberapa tahun ini adalah memanfaatkan semua dalam waktu singkat,” kata dia.
Investasi hingga ratusan juta dolar disiapkan untuk mengembangkan vaksin ini. Selain tetap memanfaatkan fasilitas produksi yang dimiliki untuk disesuaikan dengan penyediaan vaksin Covid-19.
"Kebetulan kami punya fasilitas yang tidak didesain untuk Covid-19, tapi akan kita ubah sedikit bisa menyesuaikan untuk memproduksi vaksin Covid-19,” ujarnya.