Rabu, 11 November 2020 09:20 UTC
Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Surabaya - Ketua Gugus Kuratif Satgas Covid-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi melihat vaksin Covid-19 produksi Sinovac Biotech masih membutuhkan waktu cukup lama sebelum bisa digunakan di wilayahnya. Pasalnya, vaksin tersebut masih dalam pengembangan fase tiga.
Artinya, dalam tahap ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas dari vaksin dalam memunculkan antibodi di dalam tubuh seseorang apabila tertular virus Covid-19. "Termasuk bagaimana efek samping yang ditimbulkan saat vaksin tersebut disuntikkan ke tubuh manusia," ujar Joni, Rabu 11 November 2020.
Pada fase ini, kata dia, suntikan membutuhkan waktu pengamatan secara berkala selama tiga hingga enam bulan. Karena beberapa vaksin ada yang menunjukkan efektifitas yang bermacam.
BACA JUGA: Unair Gandeng PT Biotis Sempurnakan Vaksin Covid-19
Apabila vaksin hasil uji coba fase tiga tersebut terbukti lebih efektif dibanding vaksin lain dalam melawan Covid-19, bisa langsung diedarkan dan digunakan. "Hanya saja, suntikan vaksin tersebut tidak akan bersifat permanen," tegasnya.
"Dilihat masih efektif tidak antibodinya selama enam bulan hingga satu tahun," imbuhnya.
Pun demikian, fase tiga belum tahap terakhir. Masih ada fase keempat yang bertujuan melihat keberhasilan dari vaksin tersebut terhadap kesehatan masyarakat secara luas. "Vaksin itu juga upaya pengendalian juga," tegasnya.
Sejauh ini, kata Joni, kondisi Covid-19 di Jatim sudah melandai. Di RSUD Dr Soetomo misalnya, tinggal 64 orang yang dirawat. Jauh menurun dibanding awal-awal Covid-19 yang mencapai 300 pasien.
Meski demikian ia mengimbau masyarakat untuk tidak menganggap Covid-19 ini sudah berakhir. "Covid-19 ini masih ada, maka dari itu harus tetap waspada. Tetap menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak," tandasnya.