Kamis, 15 August 2019 03:55 UTC
INGIN AJAK JALAN-Jalan. Selvina Dewi (Ibu bayi kembar siam asal Kendari) menunjukkan video aktivitas Aqila-Azila. Foto: Khoirotul Lathifiyah
JATIMNET.COM, Surabaya – Ibu bayi kembar siam asal Kendari, Selvina Dewi (19) mengatakan ingin mengajak kedua putrinya, Aqila-Azila, untuk jalan-jalan.
Pasalnya sejak lahir hingga usia satu tahun lebih, kedua putrinya tidak pernah melihat dunia luar.
“Sejak lahir, lama di rumah sakit, kemudian pulang ke rumah. Dan itu pun di rumah saja,” kata Selvina saat diwawancarai di RSUD dr Soetomo, Kamis 15 Agustus 2019.
Pada Rabu, 14 Agustus 2019, Aqila-Azila berhasil menjalani operasi pemisahan di RSUD dr Soetomo.
BACA JUGA: Bayi Kembar Siam Jalani Dua Kali Pembedahan
Usai melihat anaknya berhasil operasi, Selvina tak henti-hentinya menangis bahagia. Ia mengaku sangat menanti momen pemisahan anaknya sejak bulan Februari, 2019 lalu.
“Ini saya sangat menyesal baru memisahkan si bayi, kami berencana menjalani operasi ketika mereka usia 10 bulan,” kata dia.
Tapi karena baru pertama kali menerima pasien bayi kembar siam, prosedur di RSUD Kendari cukup lama. Apalagi untuk pembedahan dibutuhkan waktu dan juga biaya yang cukup besar.
Aqila-Azila sangat aktif dan cerewet, kata Selvina. Anaknya gemar melihat lagu anak-anak dan selawat di Youtube.
BACA JUGA: Operasi Pemisahan Bayi Kembar Selesai, Tim Dokter Pasang Pelat di Dada Azila
Terkadang mereka teriak-teriak dan memanggil mama, papa. Tak jarang, ketika melihat video lagu-lagu, kedua putrinya juga cemberut dan marah.
“Kadang mereka juga saling gigit, tapi biasanya langsung saya lerai,” kata dia.
Dengan wajah berseri, Selvina mengatakan kedua putrinya sudah bisa berbicara meski terbata-bata. Keduanya sangat aktif dan juga cerewet. Namun karena kondisi berdempetan, keduanya tidak bisa bergerak bebas.
Selvina menjelaskan hanya tangan dan kakinya saja yang bergerak aktif.
BACA JUGA: Operasi Pemisahan Bayi Kembar Dempet Asal Kendari Dilakukan Pekan Depan
Namun kedua bayi juga sering memiliki keinginan berbeda, seperti saat ingin miring sebelah kanan mau pun ke kiri.
“Kadang ketika tidur juga tidak bersama. Satunya tidur, satunya belum,” kata dia.
Meski begitu, ia mengaku sangat bersyukur akhirnya bisa melakukan operasi pemisahan.
Apalagi banyak pihak yang mendukung, seperti warga Kendari, beberapa komunitas, RSUD Kendari, RSUD dr Soetomo, dan juga BPJS.
BACA JUGA: Gelisahnya Orang Tua Kembar Siam Saksikan Operasi Pemisahan Putrinya
Menurutnya jika tidak ada bantuan dari semua pihak, ia tidak bisa menjalani operasi pemisahan untuk si kembar.
“Sampai saat ini biaya rumah sakit tidak pernah ditagih, dan untuk pergi ke Surabaya kami menggunakan uang donasi dari warga Kendari,” kata dia.
Bahkan susu dan popok juga hasil donasi dari warga. Ia sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan kepadanya.