Logo

Usai Bunuh Dua Orang, Penjual Cilot Ditembak Polisi

Reporter:

Jumat, 16 November 2018 14:35 UTC

Usai Bunuh Dua Orang, Penjual Cilot Ditembak Polisi

Ilustrasi.

JATIMNET.COM, Tulungagung – Seorang penjual cilot di Tulungagung terpaksa ditembak polisi di lengan kanannya. Polisi terpaksa menembak pria yang belakangan diketahui bernama Matal (50) ini karena membahayakan petugas saat akan ditangkap setelah membunuh sepasang suami istri.

Matal juga mengacungkan parang ke arah petugas yang mengepungnya. "Harus dilumpuhkan karena gelagatnya membahayakan petugas," kata Kasat Reskrim Polres Tulungagung AKP Mustijat Priambodo, Jumat 16 November 2018.

Matal dikepung petugasg di depan rumahnya di Desa Bangoan, Kecamatan Kedungwaru. Polisi beberapa kali melepaskan tembakan hampa ke udara untuk mendesak Matal menyerah. Namun, Matal yang diduga depresi ini malah mengancam petugas.

Ia mengacungkan parang yang masih berlumuran darah ke arah petugas dan warga yang mengepungnya. Matal baru menyerah setelah terkena tembakan terarah di bagian tangan kanannya sehingga parang terjatuh.

"Setelah berhasil diringkus, pelaku segera dibawa ke Mapolres Tulungagung," kata Mustijat.

Matal yang mengamuk menyebabkan sepasang suami-istri yang masih tetangga dengan pelaku meninggal dengan luka parah. Kedua korban adalah Barno (65) dan Musini (60). Musini tewas lebih dulu setelah dibacok lehernya oleh Matal dari arah belakang.

Sementara Barno yang tiba di rumah usai mencari rumput sempat berusaha lari menyelamatkan diri begitu tahu istrinya telah menjadi korban amuk Matal. Namun usahanya sia-sia, Barno terkejar dan langsung menjadi sasaran parang Matal hingga luka parah di bagian punggung dan kepala. Keduanya tewas di lokasi kejadian.

Saat itu, warga tak ada yang berani menolong ataupun mendekat karena pelaku terus mengamuk sambil mengacung-acungkan parang. Usai membunuh Musini dan Barno, Matal kemudian lari ke teras rumahnya dan berdiri dengan kondisi membawa parang. Baju yang dikenakan pelaku tampak berlumuran darah korban.

Polisi yang datang ke TKP tidak bisa mendekat ke pelaku. Sempat terjadi negosiasi antara polisi dan pelaku. Polisi meminta pelaku untuk menyerahkan diri, namun pria yang sehari-hari berjualan cilot ini bergeming dan tetap berdiri membawa parang. Karena membahayakan, polisi terpaksa menembak lengan kanannya sehingga parangnya terjatuh. (ant)