Senin, 13 April 2020 11:33 UTC
Kepala Dinsos Jatim, Alwi saat melihat proses pembuatan masker di dua UPT, Senin 13 April 2020. Foto: IST.
JATIMNET.COM, Surabaya – Dua Unit Pelaksana Teknis (UPT) milik Dinas Sosial Jawa Timur, UPT Rehabilitasi Sosial Bina Rungu dan Rehabilitasi Sosial Bina Daksa memproduksi masker. Di dua UPT tersebut mampu memproduksi sekitar 100 masker per hari.
Kepala Dinas Sosial Jatim Alwi mengapresiasi produksi masker yang dilakukan di tengah keterbatasan fisik. Masker karya dua UPT binaan itu rencananya akan dibagikan kepada masyarakat.
“Teman-teman dengan keterbatasan ini, ikut ambil bagian membuat masker,” ujar Alwi dalam siaran persnya, Senin 13 April 2020.
Dalam satu hari, lanjut Alwi, para penyandang disabilitas ini mampu memproduksi sekitar 100 masker. Sehingga kalau ditotal sudah lebih dari 500 masker yang dibuat.
BACA JUGA: Pemprov Buka Posko Pendamping Pendaftaran Kartu Prakerja
“Produksi yang dihasilkan sangat baik. Insha Allah kualitas yang dihasilkan cukup baik. Sebab instrukturnya mengarahkan, agar diproduksi bisa menjaga kualitas demi menjaga kesehatan penggunanya,” kata Alwi.
Dasar pembuatan masker ini disebabkan tingginya permintaan masyarakat untuk mencegah penyebaran virus corona. Selain itu, ketersediaan masker kian sedikit dan harganya relatif mahal.
“Sekarang memproduksi masker, yang lebih dibutuhkan dibanding baju. Memang sebelumnya menciptakan baju,” imbuh Alwi.
Dia menerangkan bahan baku pembuatan masker tidak ada kendala. Sebab Dinas Sosial Jatim akan terus mendukung bahan baku yang terbuat dari kain. Sebab, lanjut Alwi, pembuatan masker ini atas isntruksi dari Pemprov Jatim.
BACA JUGA: Status Zona Hijau di Jatim, Ini Kata Bupati Sumenep dan Sampang Soal Covid-19
Pihaknya akan terus melakukan perbaikan kualitas produksi masker binaan Dinsos Jatim. Pendamping akan terus memberikan pengarahan pada warga binaan agar bisa memproduksi masker sesuai standar kesehatan.
Selain pembuatan masker, Dinas Sosial Jatim dalam upaya memerangi penyebaran covid-19 juga memproduksi hand sanitizer atau cairan pembersih tangan steril serta jamu.
“Hand sanitizer ini masih berskala homemade, sehingga hanya dipaka kalangan sendiri. Sedangkan untuk pembuatan jamu, harapan kami untuk meningkatkan imunitas tubuh,” Alwi memungkasi.