Jumat, 10 December 2021 07:40 UTC
PENCARIAN. Tim SAR gabungan saat melakukan pencarian bocah usia 3 tahun yang didunga hanyut di Dusun Sukorejo Desa Lolawang, Kec. Ngoro, Kab. Mojokerto, Selasa, 7 Desember 2021. Foto: Karina Norhadini
JATIMNET.COM, Mojokerto – Pencarian bocah yang hilang dan diduga hanyut ke gorong-gorong Desa Lolawang, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto sejak sepekan lalu harus dihentikan Tim SAR gabungan. Sebab, hingga pencarian selama tujuh hari, tim SAR tak menemukan tanda-tanda korban.
Sebelumnya, Muhammad Al Ramadhani, 3 tahun, diduga terpeleset dan hanyut ke gorong-gorong saat bermain hujan di depan rumahnya di Dusun Sukorejo, Desa Lolawang, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Sabtu, 4 Desember 2021, sekitar pukul 17.45 WIB.
sebelumnya, korban sempat bermain hujan bersama tiga kawan dan ayahnya. Korban hilang saat ayahnya meninggalkan korban ke dalam rumah untuk berganti baju.
BACA JUGA: Sempat Hilang, Bocah di Gresik Ditemukan Meninggal di Selokan
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto Djoko Supangkat saat dikonfirmasi mengatakan telah menghentikan pencarian dan menarik personel yang terlibat dalam proses.
Penghentian dilakukan karena sudah sesuai dengan aturan dalam perundang-undangan yang mengatur pencarian bisa dihentikan jika sudah dilakukan selama tujuh hari.
"Semua personel sudah kita tarik sejak kemarin (Kamis, 9 Desember 2021), termasuk Basarnas Surabaya dan perahu karet yang sempat kita turunkan," ucapnya, Jumat, 10 Desember 2021.
Meski demikian, Djoko memastikan pencarian korban tidak dihentikan sepenuhnya. Petugas tetap akan melakukan pemantauan dan pencarian lanjutan apabila ada laporan tanda-tanda penemuan korban.
BACA JUGA: Hilang Selama 4 Hari, Ara Bocah 7 Tahun ditemukan di Pasuruan
"Seandainya di hari berikutnya ada laporan warga atau siapapun yang melihat tanda-tanda bahwa itu korban, kita akan lakukan pencarian kembali," katanya.
Dia menambahkan proses pencarian korban dilakukan sejak Sabtu malam, 4 Desember 2021, usai korban dikabarkan hilang. Selama tujuh hari, Tim SAR gabungan melakukan proses pencarian menyusuri gorong-gorong di sekitar lokasi hingga radius dua kilometer dari titik korban hilang.
Bahkan, di hari terakhir Tim SAR gabungan sampai melakukan pencarian hingga Sungai Brantas. Sebab, diduga korban terseret arus sungai yang beberapa hari terakhir diguyur hujan lebat.
Djoko menyebut telah melakukan kordinasi dengan pihak keluarga terkait penghentian proses pencarian korban. "Kita kemarin juga sudah melakukan kordinasi bersama keluarga dan keluarga juga sudah ikhlas," ucapnya.