Rabu, 08 April 2020 13:37 UTC
Ilustrasi: GIlas Audi.
JATIMNET.COM, Surabaya – Sebanyak 25 kota/kabupaten di Jawa Timur telah masuk dalam zona merah penyebaran virus corona atau covid-19. Daerah terakhir yang dimasukkan adalah Tuban, setelah diumumkannya pasien positif virus corona.
“Ada dua tambahan kasus baru positif (corona), keduanya berasal dari Tuban,” kata Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu 8 April 2020.
Dengan tambahan tersebut, total pasien positif di Jatim telah mencapai 196 orang. Dari jumlah tersebut yang masih menjalani perawatan 133 pasien, sedangkan sisanya 46 orang dinyatakan sembuh.
BACA JUGA: Trenggalek Masuk Zona Merah Penyebaran Covid-19 di Jatim
“Alhamdulillah pasien sembuh bertambah empat orang. Dua dari Surabaya, satu Gresik dan satu lagi dari Banyuwangi. Secara persentase pasien positif yang sembuh di Jatim mencapai 23,47 persen,” terangnya.
Sementara untuk yang meninggal bertambah satu orang, yakni dari Tuban. Sehingga total pasien positif corona yang meninggal di Jatim mencapai 17 orang, atau setara dengan 8,6 persen.
Berdasarkan data dari Pemprov Jatim, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) saat ini sudah mencapai 1.185 pasien. Dari angka itu, setidaknya masih ada 805 dalam pengawasan. Sementara 319 pasien sudah tidak lagi berstatus PDP. Adapun 61 pasien dalam pengawasan dinyatakan meninggal.
BACA JUGA: Pemprov Jatim Sediakan Sembilan Tanah Pemakaman Khusus Jenazah Covid-19 di Perhutani
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah menjelaskan sebanyak 12.314 berstatus Orang Dalam Pemantaun (ODP). Dari jumlah itu sebanyak 4.051 orang tidak masuk ODP, 8.250 masih dipantau, dan 13 orang dikatakan meninggal.
Dari sebaran kasus covid-19 di Jatim, terbanyak masih berada di Surabaya, disusul Malang Raya yang meliputi kota/kabupaten dan Batu, serta dari Lamongan.
“Titik-titik di mana juga harus melakukan antisipasi, bagi yang sedang di Surabaya. Terbesar kedua adalah Malang Raya. Kemudian yang harus diwaspadai adalah Lamongan,” tandasnya.
