Jumat, 16 November 2018 05:10 UTC
Ilustrasi pendaki. Foto: Jatimnet
JATIMNET.COM, Surabaya - Hujan tak akan menjadi penghalang bagi para pendaki gunung yang ingin menikmati petualangannya. Namun, mendaki gunung saat musim hujan berbeda persiapan ketika kemarau. Ada hal-hal yang harus dipahami para pendaki baik kesiapan fisik maupun mental dan perlengakapannya. Berikut tips aman mendaki gunung saat musim hujan:
Yang utama adalah persiapan. Persiapan fisik harus benar-banar diperhatikan mengingat dalam perjalanan kemungkinan besar akan kehujanan. Bejalan di tengah guyuran hujan membutuhkan kondisi fisik yang prima. Usahakan seminggu sebelum mendaki, minum vitamin dan air putih yang banyak dan pastikan tubuh dalam kondisi prima.
Selain persiapan fisik, kondisi mental kita harus siap menghadapi segala kemungkinan seperti longsor atau pohon tumbang. Selalu waspada ketika dalam perjalanan.
Kalau fisik dan mental kita sudah siap, waktunya memilih perlengkapan apa saja yang harus dibawa. Keluarkan semua perlengkapan yang dimiliki dari almari kita lalu pilih-pilih yang perlu dan penting dibawa.
Pakaian yang kita bawa harus yang cepat kering atau dry-fit. Selain ringan, juga mudah kering ketika basah. Jangan lupa pakaian yang anti air (waterproof), baik jaket, celana, maupun sepatu boot. Jangan sekali-kali menggunakan pakaian atau celana berbahan jeans.
Perlengkapan lainnya yaitu, cover bag, payung, jas hujan ponco, plastik, kanebo, atau spon, tracking pole, sepatu kedap air.
Cover bag untuk melindungi keril agar air tidak masuk ke dalam. Pastikan menutup tas dengan baik.
Payung usahakan yang bisa dilipat agar mudah dibawa dan bisa digunakan untuk mengambil foto saat hujan. jas hujan juga wajib dibawa untuk melindungi kita dari hujan ketika berjalan.
Plastik untuk melindingi semua barang bawaan kita.Jadi sebelum dimasukkan keril, semua harus dimasukkan plastik secara terpisah, pakaian sendiri, obat-obatan sendiri, bekal makanan sendiri, dan lain-lain.
Kanebo atau spon juga penting untuk membasuh tubuh kita yang basah.selain mudah kering juga lebih ringan daripada membawa handuk.
Perlengkapan sudah ready, saatnya memilih menu bekal. Makanan dan minuman yang sebaiknya dibawa adalah yang sehat dan bisa mejaga stamina kita tetap fit. Nilai kepraktisan juga mejaadi salah satu pilihan, tapi asupan energi yang baik dari makanan sehat juga harus menjadi pertimbangan.
Di antara makanan yang praktis adalah, kentang bisa menjadi pengganti nasi kalau ribet membawa beras. Jangan makan mie instan lebih baik menggantinya dengan oatmeal.
Madu, coklat, jahe, sereal juga bisa menjadi penghangat ketika tengah beristirahat di dalam tenda. Jangan lupa bawa gula merah atau camilan seperti kurma.
Obat-obatan pribadi juga wajib dibawa sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Semua perbekalan dan perlengkapan yang akan dimasukkan ke dalam keril, sbaiknya lapisi keril dengan kantong plastik kedap air. Baru masukkan masing-masing perlengkapan kita yang sudah dibungkus juga dengan plastik.
Persiapan fisik dan mental sudah dilalui, perlengkapan dan perbekalan juga sudha disiapkan. Memilih gunung mana yang akan didaki juga harus menjadi pertimbangan. Beda gunung, beda persiapan. Semakin lama waktu yang dibutuhkan, semakin banyak perbekalan yang kita bawa.
Sebaiknya dimusim hujan, memilih gunung yang bisa naik-turun dalam tempo satu sampai dua hari sehingga tidak terlalu lama kita kedinginan.
Kemudian memelajari jalur dan kondisi gunung tersebut, baik titik-titik rawan longsor maupun pohon-pohon yang rawan tumbang.
Lalu rajin memantau cuaca secara online kalau memang di gunung yang akan dituju memungkinkan ada signal. Atau memantau prakiraan cuaca empat hari ke dapan dari situs resmi BMKG.
Yang terakhir, jangan ragu untuk berbalik arah jika kondisi tidak memungkinkan. Masih ada hari lainnya untuk mendaki. Dan berdoa sebelum melangkahkan kaki did epan pintu rumah. Semoga bermanfaat.
