Rabu, 15 October 2025 11:30 UTC
Petugas mempersiapkan lima jenazah terakhir korban tragedi Ponpes Al Khoziny yang teridentifikasi dan akan diserahkan ke keluarga di RS Bhayangkara, Surabaya, Rabu malam, 15 Oktober 2025. Foto: Januar
JATIMNET.COM, Surabaya – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur berhasil mengidentifikasi seluruh korban robohnya bangunan 3 lantai di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
Proses identifikasi resmi dinyatakan selesai setelah lima kantong jenazah terakhir terungkap identitasnya pada Rabu, 15 Oktober 2025.
“Hari ini, tim DVI Polda Jatim telah berhasil melaksanakan identifikasi terhadap lima kantong jenazah. Seluruhnya cocok dengan lima nomor antemortem yang dilaporkan oleh keluarga,” ujar Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jatim Kombes M. Khusnan Marzuki.
BACA: 53 Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny Teridentifikasi
Dengan tambahan lima korban teridentifikasi ini, seluruh 63 korban yang dilaporkan hilang oleh orang tua santri telah berhasil diidentifikasi dari 67 kantong jenazah yang diterima tim DVI.
“Sampai hari ini, seluruh korban yang dilaporkan hilang sudah teridentifikasi. Total 63 orang telah diketahui identitasnya,” kata Khusnan.
BACA: Keluarga Korban: Ada Kelalaian di Balik Tragedi Ponpes Al Khoziny
Dari 63 korban yang diidentifikasi sejak 29 September 2025, mayoritas berusia anak-anak atau di bawah 18 tahun.
Ia menegaskan operasi DVI dinyatakan selesai dan resmi ditutup setelah seluruh proses identifikasi tuntas dilakukan.

Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes M. Khusnan Marzuki (tengah) mengumumkan lima korban terakhir tragedi Ponpes Al Khoziny yang teridentifikasi, Rabu malam, 15 Oktober 2025. Foto: Januar
BACA: Tragedi Al Khoziny, Menteri PU: Lembaga Pendidikan Agama Miliki IMB dan PBG Minim
Khusnan mengungkapkan keberhasilan identifikasi seluruh korban dalam waktu relatif singkat tidak lepas dari kerja sama solid berbagai pihak.
“Kami bekerja dengan tim yang solid, didukung Persatuan Dokter Forensik Indonesia, tim identifikasi, serta laboratorium DNA Pusdokkes Polri. Semua bekerja maksimal, tanpa waktu yang terbuang sia-sia,” ujarnya.
Ia menyebut tim DVI bekerja selama 24 jam penuh dalam beberapa hari pertama sejak proses identifikasi dimulai, sehingga hasilnya dapat lebih cepat dari perkiraan semula.
BACA: Kisah Santri Ponpes Al Khoziny Dikira Tertimbun, Ternyata Berhasil Selamatkan Diri
Khusnan menyebut seluruh kantong jenazah yang dikirimkan ke tim DVI telah teridentifikasi secara lengkap.
“Semua teridentifikasi melalui kombinasi data DNA, medis, dan properti. Tidak ada potongan tubuh yang belum teridentifikasi,” katanya.
Di akhir pernyataannya, Khusnan menyampaikan rasa duka cita mendalam atas wafatnya para santri korban kecelakaan tersebut.
BACA: Usai Al Khoziny Runtuh, Legislator Ini Serukan Penguatan Ponpes lewat APBN
“Kami turut berduka cita atas adik-adik santri yang menjadi korban. Semoga amal ibadah mereka diterima Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ucapnya.
Ia juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung operasi DVI hingga berhasil menuntaskan proses identifikasi dengan baik.
“Operasi ini bisa berjalan lancar berkat dukungan semua pihak. Semoga menjadi amal ibadah bagi kita semua,” katanya.