Senin, 07 October 2019 13:25 UTC
EKSKAVASI. Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB ) Trowulan mulai mengekskavasi kasan situs Gedog di Blitar, Senin 7 Oktober 2019. Foto: Yosibio
JATIMNET.COM, Blitar - Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Mojokerto mulai melakukan survei penyelamatan awal Candi Gedog, di Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Senin 7 Oktober 2019.
Tim menyebut setidaknya ada lima titik yang menjadi target untuk ekskavasi penyelamatan selama lima hari ke depan oleh tujuh orang Tim BPCB Trowulan di situs ini.
Selama ekskavasi, Tim BPCB Mojokerto didampingi petugas dari Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Blitar. Mereka lagnsung menandai titik-titik penemuan diduga peninggalan purbakala ini.
"Survei hari ini kami mulai dengan melakukan pemilihan kotak-kotak uji yang kami duga ada struktur bata yang pernah diberitakan oleh Raffles, bahwa di sini ada sebuah candi,” kata Ketua Tim Ekskavasi BPCB Trowulan Nugroho Harjo Lukito, Senin 7 Oktober 2019.
BACA JUGA: Warga Blitar Kembali Temukan Benda Purbakala di Situs Gedog
Menurut Nugroho, hasil survei selama lima hari ini akan menentukan BPCB melakukan pelestarian atau pengembangan. BPCB masih akan memastikan apakah ada bukti arkelogis seperti yang pernah ditulis dalam buku Histroy of Java oleh Gubernur Hindia Belanda, Thomas Stamford Raffles.
"Jadi ada pilihan apakah dilakukan pelestarian atau bisa memberikan potensi untuk pengembangan. Jika ada potensi itu, kami akan melakukan ekskavasi secara total sampai memperlihatkan strukturnya, hanya ini akan dilakukan secara bertahap tidak bisa hanya dalam tahun ini atau tahun depan," jelasnya.
BACA JUGA: Situs Gedog di Blitar Diduga Kompleks Peribadatan Kelas Kerajaan
Dalam survei penyelamatan ini, BPCB akan melakukan penggalian secara manual. Sedikitnya lima titik nantinya akan digali sampai pada pondasi struktur bangunan. Nugroho mengatakan, sejauh ini pihaknya baru menemukan struktur bata yang tertata.
"Ada yang sudah tertata, tapi apakah tatanan asli atau sudah tatanan ulang masih kami kaji lagi. Semua ini akan menjadi tunjangan dalam melakukan survei penyelamatan ini," imbuh Nugroho.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga setempat beberapa kali menemukan peninggalan purbakala di kawasan tersebut berupa arca kala, fragmen yang menyerupai candi, lumpang, baru relief, dan lainnya.